webnovel

Api Cinta.

Tidak semua orang bisa merasakan jatuh cinta. Inilah bait-bait puisi yang muncul didalam mimpinya Ara. Maka perjuangkan cinta itu. Itulah kalimat yang selalu terngiang -ngiang setiap hari. Ara harus berani, maju dan jangan biarkan cintamu kandas ditengah jalan. Kamu harus menjadi pribadi yang tangguh dan menjadi Sang Hero buat pujaan hatimu. Itulah bisikan hati yang sering mendera dan meminta Ara untuk berjuang mendapatkan Ibu Rania.

Ketika Api cinta sedang menggelora, tiba-tiba saja dia mendapatkan sms dari temannya bahwa Ibu Rania sedang konflik dengan suaminya. Ibu Rania sepertinya bersungguh-sungguh untuk berpisah dari suaminya. Hal ini membuat Ara terkejut dan bingung. Mengapa Ibu Rania nekad melepaskan suaminya. Apakah Ibu Rania tidak bahagia bersama suaminya atau apakah memang sudah menjadi takdir bagi Ara untuk menjemput Ibu Rania. Ara belum berani mengambil keputusan apapun karena Ara belum pernah berani berkomitmen dengan satu orang wanita pun di dalam hidupnya. Kalaupun suatu saat Ara akan berkomitmen memilih istri, maka Ara akan mencari sosok wanita Sholeha yang mandiri dan cerdas seperti Ibu Rania. Namun, ketika temannya memberikan tantangan untuk mengejar Ibu Rania, maka Ara masih belum bisa menjawab dan hanya sebuah kecamuk batin yang terjadi dan Ara mulai membayangkan wajah kedua orang tuanya. Apakah kedua orang tuanya akan setuju jika dia menikah dengan wanita yang sudah pernah menikah atau janda? Mengapa Ara tidak memilih seorang gadis? Ara belum bisa membayangkan jika keputusan ini akan dia ambil dan belum bisa berhadapan dengan kedua orangtuanya. Namun batinnya meminta Ara untuk memperjuangkan perasaan cintanya yang bisa jadi merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa.

Tiba-tiba saja Ara mendapatkan email berupa puisi dengan syair yang indah dari Ibu Rania, pujaan hatinya.

Sebentuk Rasa Cinta. 

Sebentuk rasa cinta dihatiku

Tidak bisa dipengaruhi oleh apapun

Juga termasuk harta. 

Cinta tidak hadir karena adanya harta

Cinta tidak hilang karena tidak ada harta. 

Sebentuk rasa cinta adalah agung

Dia suci dan dia bermakna. 

Cinta hadir tanpa diminta

Dan tidak ada yang mampu untuk menghalau nya. 

Cinta adalah sebuah anugerah

Dia hadir memberi rupa

Dia hadir memberi asa

Dia hadir memberi warna

Cinta ku pada mu bukanlah fatamorgana

Dia hadir disaat yang tepat. 

Setelah bertahun mencari. 

Manakala Sang Cinta tidak sedang ada di sampingku

Maka energi dari masa lalu,  aku hadirkan di sampingku

Senyum indah dan tatapan mata itu

Memberi arti dan gairah di dalam hidupku 

Manakala cinta ada di kejauhan

Maka doa dan harapan selalu dipanjatkan 

Agar kerinduan terobati

Cinta bukanlah sesuatu yang bisa hadir kapanpun 

Dan pergi kapanpun.

Dia hadir tanpa diminta

Maka cinta adalah sebuah anugerah yang indah

Hargailah Sang Cinta.

Sebentuk rasa cinta bukan hadir karena rupa

Dia hadir karena tarikan magnet dari- Nya. 

Cinta hadir juga bukan karena magnet berupa harta

Dia hadir karena keagungan sang Masa Pencipta. 

----puisi ditulis oleh Rania ----

Hari itu adalah hari yang indah buat Ara dimana Api cintanya semakin membara karena mendapatkan puisi cinta dari sang kekasih.

Gelora dan Passion (gairah) yang dirasakan oleh Ara adalah seperti pulang ke rumah sendiri yaitu menemukan cinta sejati pada sosok Rania. Ia mulai membangun harapannya dan berdoa semua takdir jodoh nya adalah bersama Ibu Rania, yang sangat dia cintai namun dalam diam.

Ara tidak bisa menjawab puisi indah tersebut namun ia semakin ingin berjumpa dengan Ibu Rania dan membantu Ibu Rania dalam bisnisnya kemudian dia akan membuat bisnis baru bersama dengan Ibu Rania.

Sejak puisi dari Ibu Rania diterima, Ara menjadi lebih intensif dalam memperhatikan gerak gerik Ibu Rania dari kejauhan dan mulai menjadi sosok cowok yang suka menyanyikan lagu-lagu cinta dan membayangkan bahwa dia bernyanyi berdua bersama Ibu Rania. Ara mulai mempersiapkan komitmen untuk menyatakan rasa cintanya dan membangun masa depan yang lebih jelas arahnya di dalam satu perahu yang dimana dia menjadi nahkodah dan Rania ada di dalam perahu tersebut.

Nächstes Kapitel