webnovel

Aku menggoreskan luka di hatinya

"Aisyah selamat ya akhirnya kamu bisa mendapatkan tunangan mu kembali " ucap fatimah bangga sambil memeluk sahabatnya.

" terima kasih, tapi aku masih takut fatimah, selama gadis Indonesia itu masih berada di sini, aku tak akan tenang satu jam yang lalu sepertinya gadis itu datang "

" Apa... dia datang ? tidak punya muka apa tuh "

" Entahlah... tadi tiba-tiba Jnas berlari keluar saat baru selesai pertukaran cincin dan tidak menghiraukan baba saat memanggilnya, setelah dia kembali, dia membawa syal di tangannya dan bersikap kasar kepada ku " kata Aisyah sedih

" Sudahlah yang terpenting sekarang acara pertunangan kalian sukses, sebentar lagi kalian akan menikah, setelah selesai akad kamu sudah menjadi istrinya tak mungkin dia meninggalkan dirimu " fatimah menepuk pundak Aisyah dan menghiburnya.

" Fatima aku sangat mencintai Jnas, aku sangat takut dia akan ninggalin aku, dulu aku benar-benar khilaf dan marah padanya " ucap Aisyah sedih teringat dua tahun yang lalu saat dirinya mengkhianati Jnas, dia bukan tampa alasan mengkhianati Jnas, dia marah karena Jnas berada di turki untuk waktu yang sangat lama dan memiliki teman wanita, dia kesepian di Irak dan tampa sengaja dia berkenalan dengan pemuda dan akhirnya dia menyukai pemuda itu, dia benar-benar menyesal.

" Sudahlah lupakan masa lalu, dulu Jnas juga sangat mencintai mu, tak kan sulit dia akan kembali untuk mencintai mu, Elif hanya pelariannya saja dan yang terpenting sekarang kamu mendapatkan Jnas mu kembali oke !" Aisyah mengangguk setuju dan pergi bersama fatimah ke beberapa tamu yang lain.

***

pagi harinya setelah acara pertunangan selesai Jnas berencana untuk kembali ke bascamp tentara karena sudah satu bulan lebih dia izin, Jnas duduk di meja makan bersama seluruh keluarganya, dia masih bersikap dingin dan banyak diam.

" Jnas apa kamu akan berangkat hari ini ke bascamp ?" tanya mamah

" Iya "

" Jnas apa tidak sebaiknya kamu ambil cuti selama tiga bulan sampai pernikahanmu dan untuk bulan madu mu nak "

tangan Jnas mengepalkan tangannya saat mendengar kata pernikahan " mamah, aku sudah menuruti keinginan mamah untuk kembali ke wanita itu, karena aku sayang dan menghormati mamah, jangan paksa aku untuk berlibur panjang lagi, kepala ku bisa pecah jika aku terlalu lama di rumah , tolong mengertilah mamah"

" JNASS.... ! jaga sikap kamu ke mamah, apa salahnya jika kamu mendengarkan mamah, toh kamu juga mencintai tunangan mu dulu " kata Mustafa marah dia anak tertua di keluarga Jnas, dia kembali dengan istrinya saat pertunangan Jnas kemarin.

" Itu dulu tidak sekarang, saat ini aku benar-benar sangat membencinya, jika bukan karena mamah sakit, aku tidak sudi kembali kepadanya " ucap Jnas dingin

mamah mulai menangis kembali, dia merasa bersalah kepada Jnas dan juga dia tidak bisa memutuskan persaudaraan dengan keluarga dari suaminya " Mustafa sudahlah, ini salah mamah dan Jnas mamah minta maaf kepada mu, mamah terpaksa melakukan ini semua nak, dan ingatlah janji babamu ke paman mu dulu" kata mamah sedih

" mamah tidak seharusnya kamu merasa bersalah kepada Jnas dan kamu Jnas lupakan kekasih Indonesia mu itu, dia terlalu jauh dengan mu dan juga kita tidak tahu keluarganya seperti apa, fokuskan dirimu ke Aisyah kakak yakin kamu akan kembali mencintainya nanti" kata Mustafa tegas.

Jnas mengepalkan tangannya, Jnas sangat marah saat mendengar ucapan Mustafa dia membanting piringnya dan membuat seluruh keluarga yang ada di ruangan terkejut

"Cukup ....! aku tidak peduli dengan keluarga dari baba, aku hanya peduli dengan mamah dan kesehatannya jika bukan karena mamah sakit aku tak kan sudi bersamanya kembali, kamu tidak tahu apa-apa tentang Elif, jika bukan karena dia di samping ku dulu, tak mungkin sekarang aku masih disini bersama kalian, kalian sangat tahu dulu aku sangat mencintai Aisyah lebih dari diri ku sendiri dan lebih dari kalian semua, tapi dia mengkhianatiku, aku terpukul saat itu, aku frustrasi aku putus asa karena tak percaya aku di khianati oleh orang yang paling aku cintai aku sangat terpukul , tapi Elif ada untuk ku, meskipun aku marah-marah dan bersikap dingin kepadanya dia tidak menyerah dan terus membuat aku lupa dan tersenyum, hari itu sangat sulit untuk ku tapi dia selalu ada untuk ku ,dia mengulurkan tangannya kepada ku dan terus membuat aku tersenyum dan benar-benar lupa akan kesedihanku, dia yang telah menyembuhkan lukaku dan lihatlah sekarang aku yang telah memberikan luka kepadanya, dia sangat mencintai ku begitu juga dengan ku, tapi apa yang aku lakukan sekarang, aku membalas kebaikannya dengan menggoreskan luka yang dalam di hatinya , apakah kalian puas sekarang !!!"

semua orang terdiam mamah hanya bisa menangis mendengar teriakan Jnas, dia membenarkan ucapan putranya tapi dia tidak berdaya, lagi pula Elif gadis yang sangat baik dan santun, tampa sadar ia juga telah melukai gadis itu.

" Jnas dimana Elif sekarang " kata mamah

" Entahlah, aku berkali-kali ke rumah sahabatnya tapi dia tidak mau menemui ku "

" Jnas bawalah aku ke rumahnya, aku ingin minta maaf kepadanya nak "

" baiklah mamah " kata Jnas melunak, ia juga merindukan Elif, semenjak kejadian hari itu di pinggir jalan Elif tak mau menemuinya kembali, ia benar-benar merindukan Elif, ia mencium syal yang ada di lehernya seakan itu adalah Elif, Jnas mendesah dan bangkit dari tempat duduknya untuk kembali ke kamarnya, hari ini ia harus pergi ke rumah ruqia untuk menemui kekasihnya dadanya terlalu sesak saat ini, ia akan berusaha menyelesaikan masalahnya sebelum hari pernikahannya, ia akan terus memperjuangkan cintanya.

Nächstes Kapitel