webnovel

Hijrah Ke Madinah

PADA Tahun ke 15 kenabian, Rasulullah Saw memutuskan untuk hijrah ke Madinah (Yasrib). Tujuannya untuk mempertahankan diri dan melanjutkan dakwah. Selama hijrah ke Madinah, tugas di Mekah diserahkan kepada Ali r.a. Rasulullah Saw memberi wasiat kepada Ali r.a untuk tidur di tempat tidur beliau selama waktu hijrahnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengelabui kaum musyrik dan memancing kelengahan mereka.

Ketika sampai di Quba, beberapa mil dari Madinah, Rasulullah Saw mengirimkan pesan kepada Ali r.a melalui Abu Waqid Al-Laitsi. Isi pesan tersebut adalah perintah bagi Ali r.a. Untuk menyusul beliau bersama Fatimah dan Fatimah-Fatimah lainnya. Rasulullah Saw ingin agar ia mengembalikan amanat-amanat tersebut kepada pemiliknya.

Ali r.a, Fatimah, dan Fatimah-Fatimah lainnya kemudian berhijrah. Para Fatimah tersebut adalah putri Rasulullah, ' Fatimah binti Asad, Ibunda Ali r.a, dan Fatimah binti Hamzah. Selain mereka, ikut pula dalam rombongan tersebut pengasuh Rasulullah Saw dan pelayannya, Barakah Ummu Aiman dan putranya, serta Abu Waqid sang utusan. Mereka berangkat dari Dzi Thuwa untuk menyusul Rasulullah Saw yang sudah berangkat terlebih dahulu.

Ali r.a bersama Abu Waqid membawa rombongan tersebut menuju Madinah. Abu Waqid yang membawa rombongan tersebut memperlakukan mereka dengan kasar.

Ali r.a kemudian berkata, "Lemah lembutlah kepada wanita, wahai Abu Waqid! Mereka adalah orang-orang yang lemah."

Abu Waqid menjawab, "Aku takut kaum Quraisy akan dapat menyusul kita."

Ali r.a menimpali, "Biar saya yang menggantikan. Nabi telah berkata kepadaku, " Wahai Ali, sesungguhnya sejak sekarang mereka tidak akan dapat menyusulmu untuk menimpakan sesuatu yang kamu benci."

Ali r.a kemudian menggantikan tugas Abu Waqid. Dengan lemah lembut, ia membawa rombongan menuju Madinah. Ketika perjalanan baru mendekati Dhajnan, mereka disusul oleh orang-orang yang mencarinya. Ali r.a kemudian mengamankan wanit-wanita tersebut dan menghadapi mereka dengan menghunuskan pedang. Ia berhasil mengalahkan mereka dan pergi sebagai pemenang.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di Quba. Di sana Rasulullah sudah menunggu kedatangan mereka selama 12 hari (beberapa buku ada yang menyebutkan 15 hari). Saat itu Rasulullah Saw sedang mendirikan Masjid Quba.

Setelah rombongan beristirahat, Rasulullah Saw bersama para sahabat dan keluarganya melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Sesampainya di Madinah, beliau membangun Masjid dan rumah. Saat rumah beliau masih dalam tahap pembangunan, Rasulullah Saw dan Fatimah tinggal di rumah ibu Khalid selama kurang lebih 7 bulan.

Rumah yang dibangun Rasulullah Saw sangat sederhana. Fatimah tinggal di dalamnya dan berbahagia. Hidupnya penuh dengan perhatian, kecintaa, dan perlindungan dari ayahnya.

Tidak lama setelah menetap di Madinah, Rasulullah Saw menikah dengan Saudah. Kemudian, beliau menikah lagi dengan Ummu Salamah binti Abu Umayyah. Kepada Ummu Salamah, beliau menyerahkan urusan putrinya.

Ummu Salamah berkata, "Rasulullah Saw menikah denganku, lalu beliau menyerahkan urusan putrinya, Fatimah, kepadaku. Aku mendidiknya dan mengajarinya. Demi Allah, Fatimah lebih terdidik daripada aku dan lebih mengetahui segala sesuatu."

Nächstes Kapitel