webnovel

Kegiatan Mencari Dana

Keesokan harinya Katerina kembali mengajar. Murid-muridnya yang mengerti keadaan Rio bersikap sangat manis dan mengikuti pelajaran dengan baik. Namun begitu, Katerina tak urung sedih juga melihat bangku Laura yang kosong. Sudah hampir dua minggu sama sekali tak ada kabar beritanya.

Ia juga tetap melakukan latihan sesuai jadwal dan membuat orang-orang keheranan. Katerina berpikir tak ada gunanya ia terus duduk di Rumah Sakit menangisi Rio, padahal tanggung jawabnya sangat besar di sekolah. Anak-anak semakin menghargainya karena itu.

"Untuk sementara peran Hermia tak akan diganti, karena Miss masih berharap bisa bertemu kembali dengan Laura. Latihan berlangsung seperti biasa, juga properti, setiap Sabtu masih kumpul di rumah Miss untuk mengerjakannya."

Sepulang latihan Katerina pulang ke rumah untuk makan dan berganti pakaian lalu pergi ke RS membawa Chris untuk menjagai Rio. Denny sedang pulang ke rumah Rio, yang ada hanya Raja yang sedang membaca novel.

"Hai. Rin...ini anak yang kalian angkat itu, ya? Aku sudah dengar dari Denny..." Raja mengacak-acak rambut Chris dengan gembira, "Rambutnya ikal kayak Rio... Kamu yakin ini benar-benar bukan anaknya?"

"Awas kamu, ya..." Katerina tertawa, "Kalo Rio dengar pasti sewot..."

"Biarin dia sewot! Supaya cepat bangun!" Raja mengambil Chris dari tangan Katerina dan mendekatkannya pada Rio, "Hei..lihat papamu kerjanya tidur melulu... Ayo bangunin..."

Chris tertawa karena diayun-ayunkan begitu. Raja tambah gemas melihatnya, Katerina ikut tertawa.

"Sudah, ah, Ja...aku bawa Chris ke sini untuk check up sekalian, lagipula obatnya di rumah tinggal sedikit." Katerina mengambil kembali Chris dari tangan Raja. Pemuda itu tampak sedikit keheranan.

"Chris? Namanya Chris?"

"Iya, soalnya semula aku ingin menjadikan dia pengganti Chris kita yang sudah meninggal...ternyata aku keliru, Chris mempunyai adik yang menjadi murid baru di kelasku..." kata Katerina gembira, "Jadi ia mendapatkan 4 orang kakak menggantikan kakak kandungnya yang sudah tiada."

Ia lalu menceritakan kisah Sara sejak awal semester hingga saat ia berubah. Katerina juga menceritakan masalah Laura yang menjadi penyebab Rio sekarang koma. Raja sangat terkejut mendengarnya.

"Menurutmu...apakah ayahnya Laura yang membuat Rio begini?" tanyanya heran, "Apa kata polisi?"

"Sampai sekarang mereka masih menganggapnya perampokan murni, walaupun mobilnya tidak diapa-apakan, tetapi dompet, ponsel, dan barang-barang berharganya sudah hilang."

"Aku curiga orang itu ada hubungannya..." kata Raja kesal. "Laki-laki seperti itu harusnya digantung saja... Bagitu pengecutnya memukuli anak perempuan dan isterinya seperti itu..."

"Tak ada bukti yang bisa melawannya, Ja..." desah Katerina sedih. Ia lalu mengambil Chris dan permisi untuk membawanya check up.

Keadaan Chris baik-baik saja. Hanya itu yang membuat Katerina lega saat ini. Ia berusaha berpikir positif dan tidak membuat bayangan-bayangan buruk tentang hidupnya. Ia yakin dramanya akan sukses, Laura akan baik-baik saja, Chris akan sembuh, dan Rio...akan segera bangun...

Pelan-pelan kondisi tubuhnya memang pulih dan semua lukanya kemudian sembuh, hanya saja benturan di kepalanya telah membuat otak pemuda itu tidak mampu beraktivitas sempurna.

Ia masih tetap koma saat akhirnya Raja dan Denny terpaksa kembali ke kota masing-masing. Walaupun sedih, mereka berdua tetap optimis bahwa Rio akan bangun dalam waktu dekat, keduanya berusaha membuat Katerina tetap bersemangat.

***

Hari itu Katerina membuka e-mail dan mendapatkan surat Michael sudah bertumpuk. Ia keheranan karena Katerina tak kunjung membalas e-mailnya selama sebulan ini.

Hai... aku sudah baca surat balasan anak-anak... lucu juga, aku jadi rindu Bandung. Pengennya sih liburan Natal nanti aku ke sana, but my Dad wants me to meet my future mom and spend the holiday in Long Island, puh..

.......

Hai, Miss Katerina, kau belum membalas suratku tapi aku nggak sabar pengen ngobrol... Tahu, nggak, temanku kemarin menang di perlombaan skaters pro dan sekarang dia dikontrak sama Quick Silver jadi brand image-nya, keren nggak, tuh..? Oh,ya... bagaimana kabar Sara sekarang? Dia sempat nulis surat yang bagus. Wah... wah.. nggak nyangka kalau ternyata dia adalah adiknya Chris, ya...

......

Hei, Miss Katerina, kenapa kau tidak pernah lagi menghubungiku? Sudah hampir sebulan. Apa kau punya masalah?

......

Katerina membaca semuanya dengan murung lalu pelan-pelan menuliskan balasannya.

Dear Mike,

Maaf, sudah lama tidak berhubungan. Situasi di sini cukup sulit. Ayah Laura tiba-tiba muncul dan Laura pun menghilang bersama ibunya. Rio yang kuminta menyelidiki rumahnya diserang perampok dan sekarang ia masih koma di rumah sakit.

Aku datang ke sana setiap hari dan membacakan untuknya..bicara dengannya...bercerita...apa pun untuk memancing kesadarannya. Tapi Rio tetap tidur, akhirnya semua rancangan pernikahan kubatalkan, tahu kan waktunya tinggal sebulan lagi, sementara Rio belum pasti akan bangun. Pernikahan, toh, bisa dilakukan kapan saja.

Pemeran Hermia sekarang adalah Dian, memang dia perlu banyak latihan tapi kurasa dia cukup hebat—Katerina lalu menceritakan peristiwa menegangkan saat Pak Albert masuk kelas dan menanyakan keberadaan Laura, Dian berhasil tampil innocent—terima-kasih, ya, atas pertolonganmu pada Sara, sekarang dia benar-benar jadi anak yang manis.

Kemarin dia diam-diam ikut pertandingan Basket sebagai anak laki-laki—badannya yang langsing dan rambut pendek bikin dia tidak ketahuan—dan mereka menang... Ha..ha..ha.. Hendry sampai loncat-loncat melukin Sara.

Kostum-kostum pementasan sudah hampir siap dan latihan sudah semakin bagus. Yang bikin bingung sekarang adalah transportasi ke Jakarta. Sekolah bilang tidak mau mendukung karena menganggap itu adalah proyek pribadi kami. Sepertinya Bu Ani ikut campur sedikit dalam keputusan Bu Amelia. Aku jadi bingung.

Bagaimana kegiatanmu bersekolah di sana? Keren sekali, ya, temanmu yang jadi brand image Quick Silver itu, sampaikan salamku padanya. Bagus, sih, kalau akhirnya kamu menemukan kegiatan yang positif, tapi hati-hati, ya, soalnya olahraga itu kan berbahaya. Kamu nggak coba Basket lagi?

We miss you.

***

Katerina masuk kelas hari itu membawa pengumuman penting, "Kita membutuhkan uang untuk biaya transportasi ke Jakarta, dan saya tidak ingin kalian meminta uang dari orangtua masing-masing...karenanya kita harus memikirkan pekerjaan apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkannya."

Hendry mengacungkan jari, "Kita bikin pertandingan Basket aja...invitasi Three on Three, uangnya banyak dan kita cukup ngasih piala."

Semua mengangguk-angguk.

"Cara paling gampang dapat uang, ya jual diri aja..." komentar Neill. Yang lain serentak melotot padanya. Tetapi sesuatu menyentuh ingatan Katerina, demikian pula Sara.

"Itu ide yang bagus," kata Sara sambil berdiri. "Kita bisa mengadakan semacam lelang. Yang dibeli harus menuruti perintah pembelinya selama beberapa hari. Namanya lelang budak. Kakakku pernah melakukannya untuk bazaar sekolah dan berhasil mengumpulkan uang banyak sekali."

Semua mulai tampak tertarik.

"Tapi siapa yang harus dilelang? Nggak mungkin kan orang kayak Denny ada yang mau beli?" komentar Andy. Ia bersiap-siap menahan pukulan sahabatnya itu, tapi Denny hanya tertawa.

"Lebih baik kita pilih orang-orang akan yang dijual karena kemampuan atau kelebihan yang ia miliki. Misalnya Nita yang cantik pasti laku dijual... penggemarnya kan banyak," kata Sara ceria, "Iko yang jago musik bisa nyanyi di lelang untuk promosi... Nicky kan cakep, dia juga bisa dijual..."

Nicky mengangkat kepala keheranan namanya disebut-sebut. Neill menerangkan sesuatu padanya sambil tersenyum dan Nicky menggeleng-geleng panik.

"Itu bagus banget..." kata Neill kemudian, "Selain itu kita mengadakan costume rehearsal juga pada hari itu—pasti banyak orang yang tertarik menonton—dan kita bisa menarik tiket masuk...yang murah aja biar banyak yang datang...terus kita bisa sambil jualan softdrink dan makanan di acara itu.."

"Kita juga bisa mengadakan acara cuci mobil untuk cari dana, di Dago banyak mobil yang lewat dan kita bisa cari uang di situ." kata Dian kemudian.

Katerina bangga sekali karena murid-muridnya sangat kreatif. Akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan semuanya berurutan. Invitasi Basket Three on Three akan diadakan minggu depan dan Hendry bersama teman-temannya akan mulai menyebarkan undangan mulai besok ke SMP-SMP lain.

Hari sabtu mereka akan ke Jalan Dago dan menyiapkan acara cuci mobil. Hari Minggu acara lelang budak dan costume rehearsal, tetapi undangan rahasia akan disebar mulai hari Jumat.

***

Nächstes Kapitel