Di kamar Hotel mewah tepat di depan Perusahaan FURLAX. Secara sengaja Maxime mengambil kamar hotel yang berhadapan langsung dengan pintu masuk perusahaannya. Dengan memakai Kimono berwarna putih, Maxime menyeduh kopinya sembari duduk di sofa dan menatap dengan fokus ke arah halaman perusahaannya.
Matanya di manjakan dengan pemandangan Shella yang sedang berdiri sembari menelpon seseorang. Rambutnya sesekali terlihat menyapu wajah wanita itu tersenggol angin yang berhembus.
"Hem... Aku kalah dengan angin." Ujarnya tersenyum sembari mengambil teropong miliknya. Maxime tidak ingin melewatkan momen pemandangan indah kala itu.
Saat mata Maxime menatap jelas wajah Shella baru ia sadari bahwa suatu keberuntungan pagi ini menyaksikan senyum dan tawa wanita secantik Shella. Maxime merasa sangat beruntung dan sesaat ia ikut tersenyum saat melihat Shella tersenyum.
"Ck... Jangan bilang dia tertawa karena sedang menelpon kekasihnya." Wajah Maxime berubah kesal.
Perusahaan FURLAX.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com