Tepat saat itu seorang pelayan masuk ke kamar Shin dengan membawa dua cangkir teh yang harum dan hangat. Shin dan Nana langsung menoleh ke arah pelayan yang baru aja masuk tanpa mengetuk pintu.
"Selamat pagi Tuan Putri! Maaf saya langsung masuk karena pintu terbuka sedikit, juga teh ini membuat saya tidak bisa mengetuk pintu." Jelas pelayan itu sebelum di tanya atas kelancangan nya. Shin memicingkan matanya melihat gelagat pelayan itu.
Entah kenapa instingnya yang sudah sering ia pakai bekerja untuk mendeteksi kejahatan dan beberapa hal yang tidak mudah di tebak langsung bekerja. Perasaannya pun tidak enak melihat pelayan itu.
"Apa yang kamu bawa kesini?" Tanya Shin dengan sinis.
Nana pun merasa heran melihat ekspresi Shin yang berubah sinis, karena setaunya Shin itu gadis yang ramah dan manis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com