"Baiklah, sampaikan rasa terimakasih saya pada Ibundamu. Dan sehubungan dengan pernikahan kalian, kami pun sudah siap untuk mengantar Aiko ke Azzura seminggu sebelum acara akad nikah kalian jadi mohon bersabar sampai hari itu"ucap nenek dengan berwibawa.
"Bukan begitu Aiko?" tanya Nenek seraya menoleh ke samping nya.
Aiko hanya terdiam karena memang fikiran nya tidak pada tempat nya.
"Aiko?" panggil Nenek untuk kesekian kalinya baru Aiko menoleh.
"Ahh maaf. Tadi nenek bilang apa?" tanya Aiko dengan polos nya karen memang dia tidak fokus dengan apa yang di katakan nenek nya.
Nenek pun mengulang perkataan nya sampai Aiko faham dan mengatakan, " Iya nenek, saya sudah mempersiapkan diri saya untuk itu".
"Terimakasih tuan putri" kata Pangeran Azzam menimpali perkataan Aiko.
'Ya Allah, apakah ini saat nya kalau cinta bukan satu-satu nya pilihan untuk memutuskan menikah?'. Batin Aiko sembari meremas-remas tangan nya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com