"Ryeon, anak kita sudah pergi dari rahimku. Seandainya dia mendengar perkataanmu kemungkinan dia mau bertahan di rahimku lebih lama, tapi sayang dia sudah pergi" ucap Yuri sesegukan.
Ryeon merasakan nyeri di ulu hatinya mendengar ratapan Yuri yang memilukan, dia juga sangat menyesal dan sedih dengan kematian anak yang belum sempat dia tau keberadaannya.
"Sayang jangan menangis lagi, bukankah kita masih muda dan masih banyak kesempatan lagi untuk memiliki seorang anak. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi" ucap Ryeon dengan lembut seraya mengangkat tubuh Yuri agar tidur sambil bersandar di pelukannya.
"Yuri, aku sangat mencintaimu bahkan aku sudah tertarik padamu saat pertama kali kita ketemu, tapi maafkan aku yang memulainya dengan cara yang salah dan sebenarnya kontrak itu sudah lama aku bakar" jelas Ryeon sembari membelai rambut Yuri dengan lembut.
Mata Yuri terbelalak mendengar perkataan Ryeon, dia tidak menyangka kalau Ryeon melakukan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com