Nana merasa patah hati melihat lelaki yang dia cintainya itu menangis, dan itu pertama kalinya Nana melihat Lion yang garang dan kejam menangis. Seketika itu dia teringat perkataan Mimi tentang troma yang dialami Lion.
'Ya ampun Lion, wajahmu begitu pucat apakah ini efek dari teroma yang kamu derita selama ini? tapi kenapa kamu tidak mau membaginya denganku?' . Batin Nana sambil membantu Lion mengusap air mata di pipinya.
"Bolehkah aku membantumu?" tanya Nana dengan tersenyum menyembuyikan kepiluan hatinya.
Mendengar perkataan Nana, Lion langsung melirik Nana sambil berkata, "Bisakah kamu memelukku?"
Nana mengangguk dan langsung memeluk Lion. Seketika itu Nana bisa merasakan rasa sakit Lion yang di pendamnya. Nana tau betul bagaimana Lion mencintai Zera bahkan mungkin cintanya ke Zera tidak terhingga.
"Aku takut" ucap Lion.
"Kamu takut apa?" tanya Nana dengan heran.
"Aku takut Zera kenapa-napa." ucap Lion dengan lirih.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com