webnovel

Bukan Fansnya

'Jeha, terimakasih sudah menjadi teman yang begitu baik, aku nyaman bersamamu, aku bersyukur karena tuhan mempertemukanku denganmu, aku harap di kehidupan berikutnya aku bisa mengatakan kalau aku sayang padamu, kamu yang lebih dulu menyentuh hatiku tapi Lion lebih membutuhkanku dari pada kamu, aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu'. batin Nana.

Ada bulir air mata mengalir di pipinya, dia tidak pernah menduga kalau jalan cinta yang di tempuhnya begitu rumit dan melelahkan.

Setelah selesai bergumam, perlahan demi perlahan Nana dan Lion akhirnya tertidur lelap di ranjang yang sama.

Memang benar Nana merasa kesal, untuk sesaat dia sempat tergoda ingin memeluk punggung Lion.

Sama seperti halnya Nana, Lion juga memiliki perasaan yang sama, jantungnya berdetak kencang dan dengan usaha keras dia menahan keinginannya untuk mendekap Nana, karena dia khawatir akan hilang kendali jika dia mendekap Nana, oleh karena itu dia berusaha keras untuk bisa tidur.

»Kantor Star Magazine«

Yuri terlihat uring-uringan setelah selesai ngobrol dengan Lion.

Nana itu sahabatku, jadi wajar aku tau kabarnya, dasar bom waktu tidak bisa diajak bekerja sama, aku kan juga kangen ingin dengar suara Nana. batin Yuri sambil meremas-remas kertas A4 yang di pegangnya.

"Oh astaga, kertas A4 ku yang berharaga. Kasian sekali kamu di jadikan pelampiasan" ucap Joon yang tiba-tiba muncul di samping Yuri.

Mendengar suara itu Yuri langsung melirik Joon dengan kesal. "Aisss... tatapanmu jelek banget, sekarang katakan kamu kenapa?" tanya Joon yang sedari tadi penasaran melihat ekspresi Yuri yang di tekuk.

"Aku kefikiran Nana soalnya nomernya belum bisa di hubungi" ucap Yuri dengan sedih.

"Kenapa gak menghubungi Lion saja?" saran Joon.

"Sudah, tapi si bom waktu itu bilang Nana tidak bisa di ganggu" jelas Yuri.

Lee Joon menarik nafas dalam, "Yuri sayang tidakkah kamu berlebihan? jelas mereka tidak mau di ganggu itu artinya mereka baik-baik saja, sudahlah jangan di fikirkan lagi, makan siang yuk!"

Mendengar Joon memanggilnya sayang, entah mengapa hati Yuri yang cemas dan kesal langsung berbunga-bunga.

"Mmm kamu duluan saja, soalnya ada yang harus aku selesaikan" ucap Yuri.

"Aku tunggu di restauran biasa" Joon mengangguk setelah itu pergi meninggalkan Yuri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menyadari betapa kekanak-kanakannya Yuri.

"Iya", Yuri langsung mengangguk sambil menatap Joon sampai hilang di balik pintu.

setelah Joon pergi, Yuri langsung berlari ke kamar mandi untuk memperbaiki dandanannya, merasa sudah tidak ada yang kurang Yuri langsung keluar.

Namun langkahnya terhenti saat melihat beberapa karyawan yang berkerumun.

"Kalian ngapain, kenapa gak makan siang??" tanya Yuri.

Para karyawan wanita itupun langsung menoleh kearah Yuri.

"Eh mbak Yuri"

"Kami lagi nonton drama Korea, kebetulan Min Ah baru download, awalnya sih gak tertarik karena drama lama tapi retingnya tinggi banget di tahun perdananya tayang dan ternyata pemeran utamanya adalah Ryeon aktor sekaligus penyanyi yang sudah meraih banyak penghargaan, kabarnya dia sangat ramah dan suaranya bagus banget, dia juga ganteng banget aku fans beratnya, aaa aaa... ".

"Benar itu mbak Yuri, tapi setelah kami amati kami sepakat kalau Ryeon memiliki kemiripan dengan bos, coba deh mbak Yuri lihat!".

Kalau sudah menyangkut bosnya, Yuri langsung penasaran, dia menunduk mengamati foto Ryeon yang di perlihatkan oleh Min Ah.

"Perasaan kalian aja, lebih tampan bos dari Ryeon malah dia lebih mirip sama si bom waktu yang berwajah poker" jelas Yuri setelah mengamati gambar Ryeon.

Semua orang melihat Yuri dengan aneh.

"siapa itu Bom waktu?".

"Mmm itu...si singa jelek peliharaan tetangga yang sangat menyebalkan". Jawab Yuri sambil menggigit bibirnya.

"Ya ampun, maafkan aku kak Lion, aku tidak bermaksud mengejekmu, aaaa... ini sih gara-gara kakak yang tidak mengijinkanku ngomong sama Nana." batin Yuri.

"Apa? singa Jelek? apakah mata mbak Yuri tidak salah lihat? atau sebenarnya mbak Yuri fans berat Ryeon ayo ngaku!",

Yuri tertawa mendengar perkataan Min Ah, bagaimana mungkin dia menjadi fans berat aktor yang bernama Ryeon itu, tau dia artis saja enggak, itu artinya dia gak terkenal. kecuali Yuri yang kurang update tentang berita para aktor dan artis korea.

Terang saja Yuri tidak tau, karena Joon tidak membiarkan berita tentang Ryeon di muat dalam majalah dan iklannya, karena Joon tidak akur dengan kakaknya.

"Dengar saya, meskipun ada banyak Ryeon di dunia ini aku tidak akan pernah jadi fans nya bahkan kalaupun dia datang padaku menyatakan cinta, aku akan menolak dengan tegas".

"Ahhh... Selera kalian tidak berkelas.. pilih artis yang lebih muda dong bukan yang tua begitu" Lanjut Yuri.

Setelah mengatakan itu Yuri langsung keluar kantor untuk menyusul Joon, sedang para karyawan yang notabene fans Ryeon tidak terima dengan apa yang di katakan Yuri.

"Apa dia gila? idola kita di bilang tidak berkelas?"

"nanti dia jadi perawan tua".

Nächstes Kapitel