Putri teritidur pada tepi tempat tidur menemani Irfan suaminya, yang sedang dalam pengobatan karena kaki kanannya yang mendapatkan luka.
"Putri..." Panggil seseorang dengan lembut.
"Hmm..." Suara gumam Putri yang terdengar, tampaknya ia enggan untuk membuka kelopak matanya. Sudah semalaman ia menangis karena terlalu sedih memikirkan keadaan Irfan, rasanya sangat pegal sekali.
"Putri..." Panggil suara seorang wanita masih sama lembuatnya.
"Apa..?" Akhirnya dengan terpaksa Putri membuka kedua kelopak matanya, dan ia terkejut ketika melihat ibu mertuanya yang membangunkannya. "Bunda Santi?"
"Putri kamu semalamam tidur seperti ini, nanti badan kamu pegal dan sakit." Ucap Santi dengan senyuman khasnya, ternyata Santi tidak datang sendiri. Tapi ada Rita juga yang berada diruangan itu, dan seorang pria paruh baya yang membuat peraaan Putri menjadi mencelos tidak nyaman.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com