webnovel

Link 3 - Rival

Link 3

25 February 2024

Pukul 08.27

Hari minggu menjadi hari yang menyenangkan untuk para gamer. Waktu menunjukan pukul 08.27, mungkin masih terlalu pagi untuk memulai pertarungan. Namun seorang mainak game tetaplah maniak, mereka tidaklah cukup puas dengan apa yang telah dicapainya saat ini, karena pasti di dalam game tersebut tersembunyi berbagai macam misteri maupun senjata yang sangat langka. Bahkan senjata itu sering dijuluki God Arc.

Masih banyak alasan untuk semua itu, tapi setidaknya memang harus begitu. Seorang pemain tidak hanya memainkan gamenya saja. Akan tetapi juga menelusuri apakah game itu memiliki sebuah misteri yang belum terungkap. Sama halnya dengan Hiro, dia salah satu maniak game yang ingin mengetahui semua rahasia dari sebuah game.

Safe Area. Arcadia

[Ibu Kota Kerajaan]

"Selamat datang!!!"

Sapa seorang NPC perempuan yang berada di samping pintu masuk sebuah restoran itu.

Lalu Hiro duduk pada salah satu meja yang berada di sudut ruangan tersebut. Kemudian dia melihat menu dan memesan 1 porsi makanan.

Restoran di game ini sama halnya pada restoran yang berada pada dunia nyata. Restoran itu menyediakan berbagai jenis makanan yang memang ada pada kehidupan nyata. Sebagian besar terdiri dari makanan Eropa ,Amerika ,China, dan Jepang.

"Pelayan,,,,"

Panggil Hiro yang ingin memesan.

"Ada yang bisa saya bantu..? apakah anda ingin memesan sesuatu?"

jawab pelayan itu seraya tersenyum keapdanya.

"aku ingin memesan Cappucino dan Pizza keju dengan tambahan rasa mixberry diatasnya"

"baiklah.. mohon tunggu sebentar"

Tak lama kemudian, pesanan Hiro datang. Nampak sebuah Pizza keju dengan selai mixberry diatasnya. Hiro pun dengan lahap memakanya. Walau bentuk dan materi/bahan yang digunakan berbeda dari kehidupan nyata.

(woi woi woi....tidak salah lagi, ini memang makanan pada kehidupan nyata. Rasanya sama persis)

Tiba-tiba ada seorang pria dengan pakaian serba kulit berwarna coklat dan hitam menyapanya.

"Hei... ternyata itu kau Hiro-kun" Ucap sosok tersebut yang memang tidak asing melihat wajah Hiro di game itu.

Sontak Hiro langsung kaget mendengar hal itu, seketika itu Hiro pun menoleh kearahnya. Terlihat sosok pria dengan wajah yang tidak asing di mata Hiro.

"Heeh,, itu kau Kahiko senpai?"

"siapa lagi kalau bukan.. mana ada orang di daerah kita ini yang mampu menandingi kita berdua"

"Wah lama tidak melihatmu,,, duduklah"

"Heh, apakah kau sudah menentukan Base Jobmu senpai?" Ucap Hiro kepadanya.

"Apakah kau tidak melihatnya,, Base Jobku adalah Theif,,, memang sih agak sedikit aneh memakai Base Job Theif. Namun ini agar aku dapat mencapai class yang aku inginkan"

Jelasnya dengan gerakan tanganya yang mengepal layaknya seorang motivator yang berada di acara televisi.

Base Job Thief memang sedikit terkenal diantara beberapa Base Job lainya. Namun, keunggulan pada Class pertama tidak lebih dari 4. Base Job Thief hanya mengungguli dalam gerak, efek ability senjata, keberuntungan dan juga ketajaman pada akurasi senjata.

Hal itu sangat berguna, namun dibanding Base Job yang lain semisal soldier, thief tentunya kalah pada ketahanan fisik, magic, juga lemah pada damage. Walau begitu, Expand Class yang dihasilkan akan lebih unggul disbanding Class yang lainya.

"Owh,, apa class yang kau incar senpai..?"

"Aku mengincar Expand Class. Setelah aku membaca berbagai artikel mengenai MyRo ini, terdapat sebuah class yang memang umit untuk membuildnya. Bahkan hal itu sangat susah sekali, karena kita harus bergonta-ganti Base Job untuk membukanya. Sedangkan pemain lain telah meningkatkan Base Jobnya ketingkat yang lebih tinggi"

"Wah aku juga pernah mendengar tentang hal tersebut,, memangsih dalam game ini maksimul level sampai 1000, wajar saja bila ada sebuah class yang sulit untuk didapatkanya"

"Ngomong-ngomong bagaimana menurutmu tentang game ini senpai?"

Tanya Hiro kepada Reinhart yang kini duduk di meja yang sama dengan Hiro.

"So pasti pendapatmu dan aku tidaklah jauh berbeda,,, game ini adalah game yang terbaik seumur hidupku" jawabnya dengan nada bersemangat.

Merka berdua tertawa dengan adanya game terbaik yang pernah ada, Myth of Ragnarok. Sebuah game yang mempelopori game-game Virtual Reallity lainya.

"Lalu apa niatmu bermain game ini?"

"Sudah dipastikan...."

Mereka berdua berkata

"Mencari sebuah item legendaries yang ada"

Seru Hiro dan Kahiko secara bersamaan.

Tiba-tiba muncul jendela hologram di depan Hiro bertuliskan kata

[ Are you sure to accept request friend from Reinheart. YES/NO]

Langsung saja Hiro menekan yes. Barulah muncul sebuah nama Reinhart pada daftar teman Hiro.

Reinhart

Lv.27

Thief

"Heeh, jadi ID game mu Reinhart, cukup keren juga untuk menjadi terkenal"

Fitur dari Myth of Ragnarok memang seperti kehidupan nyata. Para pemain yang belum mengenal satu sama lain tidak akan mengetahui ID game atau nama dari karakter yang digunakan. Kecuali jika Game Master atau system memberi tahu akan hal tersebut, dan juga para NPC. ID para NPC sudah terpampang di bawah HP bar yang berwarna kuning.

Tidak lama setelah itu, munculah sebuah jendela hologram di hadapan Hiro.

[He want invite you to party]

"Apakah kau ingin pemanasan?"

Ucap Reinhart seraya mengajaknya bergabung ke dalam party.

"Hemh,,, ayo kita adakan pestanya" Jawab Hiro singkat.

"Pelayan,,,!!!" seru Hiro memanggilnya.

"Aku ingin memesan lagi 2 ice cappuccino dan 2 burger di bungkus,, jadi berapakah harga untuk semua itu?"

"Tunggu sebentar,, aku akan menulisnya.... Totalnya adalah 10000 Gil"

Gil adalah mata uang yang digunakan pada Game Myth Of Ragnarok. Yaitu sebuah uang yang berbentuk koin emas dengan jumlah yang berbeda-beda.

"Ini pesanan anda tuan,, 2 ice cappuccino dan 2 burger"

Seraya memberikan makanan itu dalam sebuah wadah namun bukan plastic yang sering digunakan pada kehidupan nyata.

Dalam kehidupan game tersebut, telah mengenal pencemaran lingkungan. Sehingga wadah yang dipakai untuk membungkus makanan terbuat dari bahan nabati. Walaupun ketika barang itu telah digunakan dan hancur berkeping-keping seperti partikel yang bercahaya, tetap saja Game Master membuatnya seperti itu agar terlihat ramah lingkungan.

Setelah itu, Hiro dan Reinhart (Kahiko) pergi menuju Headquarter yang berisikan informasi tentang quest yang berbeda di setiap harinya. Mengingat bahwa game adalah game yang sangat mirip dengan kehidupan nyata, maka quest itu layaknya sebuah informasi yang mudah untuk di perbarui.

Hiro dan Reinhart pergi menuju headquarter yang terdapat di samping alau-alun kota Arcadia tersebut.

"Wah indahnya ibu kota kerajaan ini,, bagaimana jika telah rilis global,, pasti akan sangat ramai"

Ujar Hiro kagum dengan kota itu.

"Yak betul,, tapi perlu kau ketahui,,, ini sangatlah luas,, bahkan melebihi perkiraanku"

Kota terbesar dan juga sebagai Ibu Kota Kerajaan Negeri Midgard, Arcadia. Jarak antara beberapa kota juga dirasa seperti nyata karena jarak yang digunakan memang memiliki skala yang mirip dengan wilayah dikehidupan nyata.

"Hiro-kun, dimana pertamakali kamu login game ini?"

"Haah apakah kau juga tidak tahu,,, aku pertama kali login di kota Arcadia. Lagi pula dimana lagi tempat permulaan game ini?" Jelas Hiro dengan nada yang bersemangat.

"Heeh aku berada di Kota Amatzu,,, maka dari itu aku mengambil base job Theif"

Jelas Reinhart yang merasa beruntung dapat memulai petualanganya di kota Amatzu, sebuah kota yang bertemakan Negeri Sakura.

"Wah pulau yang bertemakan Negeri Sakura ya?"

"Hai,, benar sekali.. " Ucap Reinhart Singkat

Beberapa Wilayah yang ada di Myth of Ragnarok memang mengambil beberapa bagian asli di bumi.

Namun banyak juga yang diambil dari sebuah mitologi kuno.

"beruntungnya.. aku ingin sekali berada disana melihat seperti apa kota jepang jika berada di dalam dunia game"

"Kapan-kapan kita kesana lagi,,, karena aku ingin menigkatkan base jobku ketingkat selanjutnya"

Ujar Reinhart yang akan mengajak Hiro ke kota Amatzu.

"Oke,, nah berarti dapat kita simpulkan,, bahwa setiap pemain memulai petualanganya di tempat-tempat yang berbeda. Jikalau begitu, aku juga ingin menjelajah keseluruh plosok game ini"

Jelas Hiro dengan tangan membentuk angka 7 terbalik dibawah dagunya.

Tak lama setelah itu, mereka sampai di alu-alun kota Arcadia(Ibu kota kerajaan negeri Midgard). Terlihat sebuah kerajaan besar nan megah yang berdiri di atas bukit. Kerajaan yang berdiri sejak berabad-abad, dengan jalan bertangga untuk mencapai gerbangnya. Seolah memberikan kesan kerajaan yang makmur dan damai.

Namun sebenarnya ada banyak cerita yang tersembunyi dibalik kemakmuranya itu.

"wah itukah istana Negeri Midgard, tak terbayang seperti apa bangsawan yang tinggal disana. Apakah kita dapat memasuki kerajaan itu yah?"

Ucap Hiro kagum dan terheran-heran melihat istana tersebut.

"Sudah-sudah... jangan kau lupakan tujuan kita kesini, bukan untuk melihat-lihat"

Jelas Reinhart sambil menarik Hiro menuju headquarter.

"Eehhh,,, hadeh.. baik,,, tapi jangan seperti ini juga kau menariku senpai!" Ujar Hiro kesal karena Reinhart menyeretnya kedalam Headquarter seperti anak kecil.

Setibanya disana, nampak papan besar yang bertuliskan berbagai quest menempel di dinding ruangan itu. Dari mulai quest sedang hingga sulit, namun juga banyak macamnya. Seperti membantu para NPC, menangkap NPC yang menjadi buronan, mengalahkan moster, menyelesaikan dungeon dan juga Raid.

"Nah itu, kita ambil quest yang lumayan saja, untuk pemanasan" ucap Hiro seraya menunju quest tersebut.

Mereka berniat untuk menyelesaikan dungeon yang di sebelah selatan kota Arcadia.

Dengan kemampuan yang sekarang, mungkin mereka berdua dapat menyelesaikanya.

Terlihat di sudut pojok sebelah kiri terdapat nama Hiro dan Reinhart. Kini mereka dapat bertelepati secara automatis, hanya dengan memfokuskan untuk siapa mereka bicara. Namun hal itu hanya dapat jika mereka rekan satu party.

Hiro pun bersiap-siap dengan mengecek item yang berada di Inventorinya. Lalu dia menyeting beberapa item di shortcut, shortcut yang dimaksud adalah mengambil item tanpa membukan menu utama dan membuka inventori.

Sisah dari beberapa item, Hiro setting dengan Auto Use. Yaitu sebuah cara mengaktifkan skill maupun item untuk membantu dirinya jika dalam keadaan bahaya dan genting.

"Hoi senpai,,, apakah kau sudah siap?"

"yah aku selalu siap untuk hal seperti ini"

Jawabnya dengan sombong. Namun hal itu membuat Hiro tertawa.

"Hahaha,, oke-oke ekspresimu.... Datar"

Hiro tertawa sampai sakit perutnya.

"Haeh,, sudah-sudah... lebih baik kita cepat agar orang lain tidak mendahukan kita"

Mereka berdua berjalan menuju South Dungeon

.

.

.

.

South Dungeon

[Black Forest]

(Pukul 11.27) Waktu dalam Myth of Ragnarok

Hiro dan Reinhart kini berada di daerah hutan yang berada South Dungeon.

Mereka berjalan menyusuri hutan tersebut. Memang hutan itu adalah jalan menuju South Dungeon namun juga dapat menuju ketempat lain.

Langsung saja, mereka berdua disambut oleh berapa moster dengan jenis yang berbeda. Nampak dari HP barnya.

Giant Spider

Lv.22

HP 2500/2500

EXP 1700

Hunter Wolf

Lv 22

HP 2850/2850

EXP 2000

Tanpa aba-aba Hiro melesat menuju hunter wolf yang kini berlari kearahnya. Serigala itu cepat, namun Hiro tak mau kalah denganya. Tiba-tiba tubuh Hiro semakin ringan, mungkin hal itu karena efek skill auto use.

Auto use tersebut mengaktifkan skill magic dari job solider yaitu Speedattack. Kini Hiro melesat lebih cepat dan menebaskan pedangnya kearah serigala tersbut, HP-nya berkurang 5%.

Terlihat Reinhart tengah kesulitan melawan Giant Spider tersebut. Beberapa skill yang dia punya tidak mempan melawannya, karena moster type serangga seperti Giant Spider memiliki serangan yang berjenis poison.

"Argh,, sial kenapa aku harus melawan yang ini" keluh Reinhart.

Reinhart hanya bisa terus bertahan dan menyarangnya sesekali. Dia harus berfikir bagaimana mengalahkan Giant Spider tersebut. Lalu, Reinhart memberikan kode kepada Hiro agar bertukar lawan.

Setelah berfikir bahwa itu timming yang tepat, mereka bertukar posisi.

Reinhart langsung menyerang srigala itu dari atas pohon, memang thief memilki kecepatan melebihi soldier dan juga lincah.

"Sekarang akulah lawanmu,, dasar laba-laba jelek" Seru Hiro dengan mengarahkan pedangnya kepada moster yang dituju.

Terdengar erangan laba-laba itu, seperti memahami apa yang diucapkan Hiro.

Tak keberatan dengan hal tersebut, Hiro langsung berlari setelah dapat pijakan, iapun melompat keatas pohon lalu menebas sarang laba-laba itu.

Laba-laba itu mengerluarkan jaringnya dan mengenai tubuh Hiro. Iapun tidak dapat bergerak dan juga ikut jatuh dari ketinggin kurang dari 5 meter.

Sedangkan Reinhart telah menghabisi serigala tersebut dengan skillnya. Dan kini dia membantu Hiro yang terkena jaring laba-laba itu.

"Apakah kau baik-baik saja?" ucap Reinhart seraya melepaskan Hiro dari jaring itu.

"Yah,, tidak usah khawatir,, tubuh seorang soldier sangat kuat"

Laba-laba itu berdiri kembali dan melancarkan jaringnya kearah mereka berdua, sontak skill auto use Hiro aktif. Sebuah cahaya berwarna Hijau trasparan memutarinya. Itu adalah skill magic dari soldier, Shield Barrier.

Dengan keadaan tersbeut, skillnya hanya mampu bertahan sampai 10 detik. Walaupun telah berlevel 26, skill itu tidak menambahkan duration. Akan tetapi serangan berbentuk non-fisik dapat dipantulkan.

Kini Reinhart memanfaatkan momen yang sempit itu dengan menyerangnya.

[Vital Shoot]>>Active

Dua buah dagger melesat dengan cepat kearah laba-laba tersebut. Lalu Hiro berlari kearah moster itu dengan gerakan zig zag, setelah berjarak kurang dari 5 meter, Hiro meloncat setinggi 2 meter dan menebasnya.

"Mati kau sialan!!!!" seru Hiro.

Akhirya moster itu terkalahkan dengan tebasan Hiro yang dibantu oleh efek dari Vital Shoot milik Reinhart. Level mereka belum bertambah, walaupun telah mengalahkan 2 moster yang mempunyai level tidak jauh dari mereka.

Setelah itu, Hiro dan Reinhart melanjutkan perjalananya menuju Boss dungeon. Terdapat sebuah tanah agak luas dan tidak ditumbuhi rumput membentuk sebuah lingkaran.

Secara mendadak, mereka diserang oleh sebuah pohon besar yang dapat berjalan. Sontak mereka menangkis seranganya itu dengan senjatanya. Pedang mereka saling beradu dengan kerasnya serangan moster tersebut.

Hingga mereka berdua terpental 5 meter dari tempat semula. Terlihat moster itu memiliki 2x HP bar.

Wood Sloth

Lv.25

HP 3200/3200

Exp 3560

Wood Sloth adalah moster seperti golem namun gerakanya tidaklah lamban. Hal tersebut membuat Hiro dan Reinhart kesulitan. Akan tetapi, keuntungan melawan moster itu iyalah dapat meyerangnya dari jarak jauh. Karena moster itu jarang sekali berpindah tempat.

Namun dalam pertarungan mereka, tidak ada yang diuntungkan. Karena tidak ada yang menggunkan archer. Begitu pula dengan Wood Sloth, diapun juga tidak diuntungkan. Karena tidak ada pengguna defender.

Monster itu tidak jauh berbeda levelnya dengan Hiro. Terlihat di pojok kiri atas tertuliskan namanya.

Hiro

Lv. 26

Soldier

"Hooo Hyaaa---

[Dark Flame][Shadow Wave]>>Active

Hiro berlari menuju moster itu dengan menggunakan skill connect.

Setelah berpindah ke Base Job, banyak skill baru yang ia dapatkan, salah satunya adalah skill connect. Yaitu skill gabungan yang terbuka setelah berpindah dari Novice ke Job Base.

Sebenarnya skill tersebut adalah, sambungan dari skill pertama yang diucapkan dan automatis aktif skill kedua setelah skill pertama selesai. Dengan kata lain mengaktifkan dua skill dalam 1 serangan.

Kembali ke pertarungan. Terlihat Reinhart sedang memanjat sebuah pohon yang berada di belakang moster tersebut. Mereka memang telah merencankan itu dari awal. Reinhart mencoba mencari titik fital dari moster itu, menuggu dan menunggu.

[Poison Dagger]>>Active

Reinhart meluncurkan serangnya dan mengenai tepat di kedua tangan moster itu, lalu Hiro yang sedari tadi menghindari serangnya kini menebasnya dengan dark flame dari atas.

Moster itu belum kalah, tadak hanya kekuatanya, ketahananyapun juga sam seperti golem.

kini hit pointya hanya berkurang 30persen saja.

Namun, serangan Hiro belum berakhir

"Terimalah ini!!!!" Seru Hiro bersemangat dengan menebaskan pedangnya.

Setelah Dark Flame itu selesai, bergantilah ke skill yang kedua, yaitu Shadow Wave.

Tebasan itu mampu memotong salah satu tangan Wood Sloth dan tebasan yang lain mengenai tubuhnya yang keras.

Kini HP moster tersebut berada di zona kuning. Lalu gerakanya berubah dari yang biasanya menjadi lebih brutal. Tanah disekitarnya bergetar karena pukulanya yang membabi buta.

Hiro dan Reinhart mencari cara untuk menhentikanya. Tiba-tiba datang anak panah dari arah jam 7 dan mengenai tepat pada tubuh moster itu. Seketika moster itu berhentik bergerak karena efek stun dari skill panah tersebut.

(argh,, mengganggu saja)

Gumam Reinhart, karena dia tahu siapa yang akan muncul.

[Impact Drive]>>Active

Ucap sosok wanita bernama yang memiliki job Archer.

Anak panah itu kembali meluncur bersamaan dengan cahaya biru menuju kelangit, tak lama kemudia berhenti tepat di atas moster yang sedang tidak bergerak itu. Lalu anak panah itu menukik dengan cepat menuju moster tersebut. Namun sebelum hit poinya habis, Hiro dan Reinhart tak mau kalah.

[Shadow Wave]>>Active

[Vital Shoot]>>Active

Hiro menebas moster tersebut menggukan skillnya yang membentuk huruf X, sedangkan Reinhart melemparkan kedua daggernya dengan cepat kerah moster tersebut, tepatnya pada bagian mata.

Lalu terbentuklah sebuah ledakan sedang yang dikarenakan dari skill mereka. Ledakan itu memunculkan asap sedikit tebal dan juga kawah sedalam 0,5 meter.

Congratulation, quest was finished.

Munculah tulisan tersebut, menandakan quest yang mereka kerjakan telah selesai. Merekapun mendapat semua exp tanpa pembagian rekan, karena moster itu dikalahkan oleh mereka bertiga secara bersamaan.

Hiro

Level up to 27

Reinhart

Level up to 28

???

Lv. 29

"Akhirnya selesai juga pertarungan ini senpai" ujar Hiro terengah-engah.

"Yah itu semua karena ada pengganggu yang mengacaukan party kita"

Jelas Reinhart kesu kepada player dengan job Archer itu.

"Siapakah dia,,,?" Tanya Hiro.

"Dia adalah temanku, Tachibana Rin namanya sebenarnya. Dan aku adalah rivalnya dalam game ini"

Lalu sosok wanita dengan job Archer itu membuka menu utamnya. Dan menambahkan Hiro dalam daftar temanya. Langusung saja Hiro menekan yes tanpa berfikir dua kali.

"Owh, jadi ID charmu Stella"

"Hai benar Hiro-kun,, trimakasih.." jawabnya singkat.

Stella pun tersenyum kepada Hiro.

"Hoi-hoi,, kenapa kau menerima tawaran pertemanan darinya"

Seru Reinhart yang kini memarahi Hiro.

"Dengan begini, aku akan lebih mudah untuk terkenal. Lagi pula, bukan hanya dia saja yang akan menjadi rivalmu senpai"

Mendengar kata-kata tersebut Reinhart mengetahui maksud dari Hiro. Bahwa dia akan mejadi rival kedua setalah Stella.

Usai setelah berbincang-bincang, merekapun segera berteleport kemabali ke kota.

"Teleport,,,Arcadia!!!" Seru mereka bertiga.

Keep Support me yaw,, jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa kritik maupun saran. Dan rate dari kalian membantu kemajuan Project Novel ini. Nantikan cerita selanjutnya..

See you again minna-san ??

Kikkawa_Hirocreators' thoughts
Nächstes Kapitel