"Menyebalkan!" Erang Ella dalam kamarnya.
Langit-langit dari kamarnya sendiri ia tatap dengan sorot yang tajam, seakan-akan benda itu-lah yang menjadi penyebab semua kejenuhan dan kekesalannya. Masih mengenakan seragam sekolahnya, dan Ella sudah membaringkan tubuhnya.
Dia kesal, karena belum mendapatkan kabar dari ayah atau ibunya, percakapan terakhir dengan ayahnya hanya berlangsung beberapa detik saja, dan itu pun hampir satu minggu lalu. Karena Alfred sudah dengan cepat mengakhiri komunikasi mereka, mengingatkan putrinya untuk tidak menghubunginya kembali. Ayahnya sendiri berjanji, bahwa dia akan menghubungi Ella segera, setelah semua urusan dan masalah di Indonesia terselesaikan.
"Dasar ayah pembohong!" Umpat Ella kesal, dan menegakkan tubuhnya.
"Martha... Hah... Aku lupa, kalau dia pasti sedang pergi bersama dengan Jeff." Ucap Ella dan memandang pada layar ponselnya, berusaha mencari kontak temannya yang mungkin bisa menemani kejenuhannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com