"Aku tidak mengatakan kau gila, Jhana, aku hanya ..."
"Khawatir pada kondisi kejiwaanku karena semua yang telah terjadi, iya, kan, Ayah?" Jhana menyela Tn. Farzin.
Tn. Farzin lantas hanya bisa terdiam, sebab apa yang dikatakan Jhana itu benar.
"Dengar-"
"Iya, kan, Ayah?" Jhana menyela Tn. Farzin lagi, kali ini dengan mata yang sangat berkaca-kaca dan perasaan yang sangat mendalam pada kata-kata yang diucapkannya.
"Nak-"
"Ayah, aku tidak gila, jangan buat aku menjadi gila karena pada akhirnya tidak ada lagi orang yang mempercayaiku."
"Tidak, aku sama sekali tidak berpikir kau gila."
"Lalu kenapa Ayah tidak percaya padaku?"
"Karena kau sendiri sudah mengatakannya, kalau hal itu sulit dipercaya! Aku yang menyaksikan dia meninggal, aku sendiri yang menguburkannya, dengan tanganku sendiri, dengan tanganku sendiri, Jhana."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com