webnovel

Rindu Si Permen Manis(Edit)

"Mbak Mila, kapan datang?" tanya seseorang dari arah belakang Faeza dimana orang tua terlihat ngos-ngosan seperti lelah berlari.

Faeza kecil itu langsung menoleh dan menutup wajah nya seolah dia takut ketahuan, entah mereka sedang beramain apa, fikir Mila dan Ana.

Mendengar pertanyaaan itu, Mila mendongak dan melihat si berkilau bola mata yang sedang berdiri tegak sambil menatap nya.

"Mutia?"ucap Mila "Iya mbak ini saya, he" sahut Mutia sambil tersenyum dan suara yang lemah lembut sebagaimana sifat asli nya dia.

"Itu Mama Eza Tante" kata permen manis itu sambil menatap Mutia setelah Mila melepas pelukan darinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel