webnovel

Kamu pasti belum punya pacar

Mereka mendirikan tenda di sebuah lapangan di desa itu, KBM akan di adakan selama tiga hari. yang perencanaannya adalah..

Hari pertama adalah pembukaan, jadi tidak terlalu banyak kegiatan pada hari pertama. Selain mendirikan tenda dan pembukaan yang mendengarkan nasehat dan arahan dari senior dan dosen pembimbing, setelah itu mereka dapat beristirahat karna kelelahan di perjalanan.

Pada hari ke dua, penampilan bakat baik individu maupun kelompok. ini berbentuk perlombaan, pengumunman pemenang akan disampaikan pada saat acara penutupan, atau saat acara api unggun.

Pada hari ke tiga, acara puncak, yaitu menunjukkan bakti mereka pada desa tempat mereka melakukan kegiatan. Mereka akan membersihkan jalan dan fasilitas umum seperti mesjid, sekolah, jembatan.. dan sebagainya. dan malamnya di tutup dengan kegiatan api unggun , pemuka desa akan diundang dalam acara ini, sekalian pamit pulang esok harinya.

....

Pada hari pertama ini, mereka akan mendirikan tenda-tenda yang sudah diatur jaraknya oleh panitia, setelah mencabut lot, dan mengetahui letak tenda masing-masing, ternyata Tuti berjarak lima tenda dari Said.

Tenda Tuti berada tepat di samping posko senior AIP, yang artinya.. Tuti akan berdekatan dengan senior dari jurusan AIP ( Administrasi Imu Pendidikan) yang dari awal berangkat tadi mendekatinya.

Said... sedikit galau, tapi mau gimana lagi, tempat mereka nggak bisa di tukar.

Tenda Tuti berdiri dalam waktu yang singkat, berkat bantuan si kakak senior yang super keren dan sigap, dia meminta bantuan seluruh anggotanya untuk membantu. Said merasa tergantikan, biasanya Tuti selalu membutuhkan bantuannya, sekarang dia malah telah lebih dulu di bantu orang lain.

Malam itu, acara pembukaanpun sedang berlangsung, para senior memberi pengarahan tentang kegiatan yang akan mereka lakukan, dan dosen pembimbing, memberi nasehat bagaimana cara mereka bersikap di daerah orang.

selesai acara pembukaan, mereka di minta beristirahat dan kembali ke tenda masing-masing.

Said menyempatkan diri ke tenda Tuti, tentu saja teman-teman satu tenda Tuti yang berjumlah lima orang, amat bahagia, mereka buru - buru memperbaiki penampilan mereka, lalu duduk mengelilingi Said. Cowok itu malah risih, terlebih melihat Tuti yang tidak ingin ikut menggerubunginya kayak semut menggerubungi gula.

"Tut... Tolong... " Kata Said memelas.

"Emangnya kamu kami apain?" Tanya Sinta sedikit kesal.

Said berdiri dan mendekat ke arah Tuti,

"Tut... aku ingin mereka tau hubungan kita, biar aku nggak di usilin lagi. " Kata Said.

"Kalau kau berani.. kasih tau sana" Kata Tuti.

"Beneran boleh? " Tanya Said.

"Iya.. tapi.. apa kau nggak nyesel? kamu nggak bakal jadi idola lagi kayak sekarang" jawab Tuti mengejek.

" YA ENGGAK LAH SAYANG... MASA AKU NYESEL.... " kata Said sengaja mengeraskan suaranya.

"Apa sayang.. ? apa.. kalian pacaran? kapan jadiannya? " Tanya Sinta penasaran..

"Ah.. tapi nggak papa.. All for one, one for all 😁😁 "Kata gadis itu tersenyum usil.

"Apa?.. nggak, nggak, nggak... emangnya aku cowok apaan"..Kata Said sewot dan pergi meninggalkan mereka.

Para gadis itu serentak tertawa. Tuti tau kalau teman-teman nya memang hobi mengerjai Said, Tapi dia juga tau mereka akan mendukung hubungan dia dengan Said, jadi dia tidak khawatir dengan tingkah teman-temannya. yang agak di khawatirkan Tuti adalah teman sekelas Said, mereka tidak rela, cowok dari kelas mereka berhubungan dengan cewek dari kelas lain.

Sementara itu, Kakak senior hitam manis, yang ganteng, dari Tadi memperhatikan Tuti , tapi sayangnya karna sedikit jauh.. dia tidak mendengar perkataan mereka tadi, dia hanya melihat, Tuti berbeda dari gadis lain yang tidak tebar pesona di depan cowok yang barusan datang, pemuda itu semakin menyukai Tuti.

"Asyik ya.. cowok jurusan PGSD, bisa milih cewek yang di sukai, kita malah banyak yang nganggur tapi lo malah sok pilih-pilih, didekatin cewek malah banyak alasan" Kata temannya dari belakang.

" gue mau cari yang beda, yang nggak terlalu berani ngejar pria. Gue mau dekatin salah satu diantara mereka." Jawab cowok hitam manis itu.

"Yang mana? " tanya temannya.

"Yang putih tinggi".. manis kan.. " kata cowok itu lagi.

"Black White dong.. " Kata temannya sambil tertawa..

" Dasar kau ini, gue nggak itam itam amat kok, ini mah namanya coklat. " Katanya sambil tersenyum, dan memperlihatkan lesung pipit dan gigi putih nya.

Cowok itu bernama Asraf, dia keturunan India, kulitnya memang tak seputih Said, tapi Asraf sangat tampan, alis mata yang tebal, dan mata yang indah, bibirnya juga sangat mengemaskan, badannya juga tinggi berisi, namun nggak gendut. ditambah lagi.. dia adalah ketua BEM, benar-benar cowok idola. Andaikan Said waktu itu nggak buru-buru bertindak, bisa saja Tuti Akan tertarik pada cowok yang satu ini.

Asraf dan tiga orang temannya, berjalan mendekati Tuti, dia memasang senyum termanisnya, teman-teman Tuti yang lain meleleh melihat cowok itu.

" Apa ada yang bisa kakak bantu? " Tanya Asraf ramah pada Tuti.

" Udah kak, makasih atas bantuannya tadi" Jawab Tuti sambil tersenyum.

" Boleh tau nama temanmu itu? Tanya Asraf pada Tuti sambil menunjuk salah seorang teman Tuti yang bernama Rita.

"Rita" jawab Tuti singkat, yang di balas dengan senyumannya.

"Rita... boleh aku tau siapa nama temanmu? "Tanya Asraf pada Rita. mendengar itu Rita tertawa

"Lha... kakak.. kok nggak nanya sendiri? " .

" Namanya Tuti.. " Jawab Rita lagi.

"Cara merayu lo norak" Celetuk salah seorang teman Asraf. Tapi cowok itu pura-pura nggak dengar perkataan temannya.

" Nama kakak Asraf.. " Kata Asraf sambil mengulurkan tangan pada Tuti

"Tuti.. " Balas Tuti singkat, senyum manis menghiasi bibirnya, membuat cowok itu semakin terpesona

" Kamu pasti belum punya pacar" Kata Asraf tiba-tiba.

" Udah kok" Jawab Tuti spontan,. mendengar itu, teman-teman Asraf tertawa..

" Ya.. h di tolak" celetuk mereka.

Nächstes Kapitel