webnovel

Bisikan Setan

"Sebentar lagi aku akan muncrat, Sarah.... Bersiaplah menerima kecrotan pertamamu di dalam..."

Bisikan lembut Wiradhi di telinga Sarah membuat mata sang gadis yang tadinya terpejam berusaha menahan orgasmenya menjadi terbuka lebar kembali.

Kekuatan mental sang wanita yang sudah hampir putus bagaikan sehelai benang yang sedang ditarik gajah menebal kembali bagaikan seutas tali tambang.

Sang wanita lalu dengan penuh antusias menjadi semakin bersemangat dan berusaha dengan sepenuh hati menggoyangkan seluruh tubuhnya, menstimulasi setiap jengkal tubuh sang lelaki dan vaginanya dengan sekuat tenaga semakin kencang meremas – remas penis sang lelaki dan semakin liar memijiti setiap bagian tongkat yang tertanam sangat dalam hingga menghujam rahimnya tersebut dengan seluruh otot otot yang ada di dalam liang cintanya.

("Gila nih cewek, baru saja dia kehilangan perawannya, tahu – tahu dia sudah se expert ini memainkan badannya.")

Wiradhi yang terkesima begitu terperangah dengan tarian cabul sang wanita yang tiba – tiba saja sudah berubah dari seorang gadis yang masih perawan menjadi seorang pakar pemberi nikmat lelaki....

"Aku muncrat, Sarah....!"

Wiradhi yang sudah tidak tahan lagi langsung saja menembakkan seluruh muatan misilnya yang telah begitu panas berkedut – kedut mencapai ukuran maksimalnya.

Cairan panas Wiradhi yang berwarna putih dengan tekanan tinggi dengan ganas melesak masuk di tembakkan langsung kedalam rahim Sarah dari ujung penisnya yang tertancap di bagian terdalam vagina sang wanita.

"Aaaakkkhhhh...!!! Aaaahhhh...!!! Aaaakkkhhhh...!!! Di dalam...!!!! Di dalamku rasanya enak bangettt!!!!"

Sarah berteriak keras melengking dengan segenap tenaga yang dimiliknya. Erangan nakalnya bergema memenuhi seluruh ruangan.

Gaungan cabul yang terdengar luar biasa mesumnya yang sanggup membangkitkan gairah hasrat birahi setiap insan yang mendengar suara tersebut.

Seluruh otot – otot di sepanjang dinding dalam vagina Sarah dengan rakus melahap dan memerah batang penis Wiradhi yang berada di dalam cengkramannya.

Wiradhi dengan penisnya yang masih terus muncrat berusaha menggesek – gesekkan batang kejantanannya di dalam lembah kewanitaan Sarah yang begitu kencang menjepitnya kuat – kuat seolah tidak ingin melepaskan tongkat pusaka yang dicengkeram oleh vagina sang wanita.

Wiradhi menarik dan menyodokkan selangkangan dan pinggulnya dengan sepenuh tenaga, membuat batang kenikmatan yang masih memuncratkan lahar putihnya tanpa henti terus bergesek – gesekan dengan setiap bagian dalam lubang kenikmatan sang wanita, mengaduk – aduk dan mengacak – ngacak lubang yang masih perawan beberapa saat yang lalu sementara setiap kedutan dan remasan dari otot – otot vagina sang gadis yang dengan tamak terus memerah batang penis sang lelaki mengirimkan sensasi nikmat tak tertahankan pada pria yang sedang memperkosanya ini.

Wiradhi dan Sarah tenggelam dalam kenikmatan yang saling mereka berikan satu sama lainnya.

Sarah tak henti – hentinya meracau seperti orang sakau, mengeluarkan segala erangan nakal dan melampiaskan perasaan hebat yang melanda hatinya, mencurahkan segalanya di hadapan sang lelaki.

"Aaaakkkhhhh...!!! Eenaaaakkk...!!! Enaak Banget!!!! Wiradhi...!!! Kontolmu enak banget!!! Penis mu yang panas dan berkedut kedut di dalam.... Aaaakkkhhhh...!!! Keluar!!!! Aku mau keluar lagiii!!!! Aaaakkkhhhh...!!! Aaaakkkhhhh...!!! Muncrat...! Aku muncrat lagi!!!!!"

Tubuh Sarah yang gemulai dengan segala lekak lekuk keindahannya mengejang mengangkang bergetar penuh suka cita dan berkedut – kedut tiada henti di atas selangkangan Wiradhi.

Paras wajahnya yang begitu cantik jelita membuat ekspresi cabul yang begitu menggairahkan di hadapan mata sang lelaki.

Kedua bola mata sang wanita yang seindah sepasang permata di dasar kolam bergulir ke atas.

Sarah kembali mengalami orgasme hebat akibat pergesekan kelamin dan peraduan selangkangan mereka berdua sementara sang lelaki masih saja memuncratkan muatan lahar panas yang diangkut oleh misil nya yang langsung menembak ke dalam vagina sang mantan perawan hingga memenuhi seisi rahimnya sampai tumpah – tumpah ikut muncrat keluar bersama dengan cairan nektar yang dihasilkan oleh sang wanita itu sendiri.

("Apa iniii....!? Aaaakkkhhhh...!!! Aaaakkkhhhh...!!! Ini terlalu nikmat...! Aaaakkkhhhh...!!! Kepalaku...! Kepalaku rasanya kosong!!!! Tidaak.... Wiradhi..., berhenti..., berhenti....!!!! aku bisa gilaaa...!!!! Aaaakkkhhhh...!!! Aaaakkkhhhh...!!!)

Kenikmatan yang begitu hebat mengguyur sekujur tubuhnya dan api nafsu yang dengan hebat berkobar – kobar membakar jiwanya membuat Sarah merasakan puncak kebahagiaan seorang wanita yang teramat sangat bercampur dengan sebuah ketakutan yang begitu dalam mencekam seolah ingin menghacurkan jiwanya dalam kenikmatan, mengubahnya menjadi seorang wanita yang tidak akan sanggup lagi hidup tanpa penis lelaki.

Sarah menangis.

Air mata kebahagiaan, kenikmatan dan ketakutan bercampur baur menjadi satu dan mengalir membasahi kedua belah pipinya dari kedua bola matanya yang membelalak ke atas sementara mulutnya dengan nafas yang panas masih terbuka lebar meneriakkan raungan penuh gairah dengan lidah yang terjulur hingga ke ujung.

Akhirnya setelah mengalami klimaks yang sangat hebat dan dahsyat berturut – turut, Sarah kembali kehilangan kesadaran untuk yang kedua kalinya di hari itu.

Tubuhnya yang panas tidak berhenti bergetar dan berkedut – kedut ketika dirinya dengan lunglai jatuh ke dalam pelukan sang lelaki. Tatapan mata sang wanita terlihat kosong sebelum pelupuk matanya menutup dalam kegelapan....

Wiradhi dengan penuh kelembutan memeluk tubuh Sarah hingga penisnya berhenti berkedut – kedut di dalam vagina sang wanita yang masih tetap mencengkeram batang kenikmatannya dengan penuh kekuatan.

Dihujamkannya tombak keperkasaannya dalam – dalam dan disemprotkan nya muatan terakhir yang tersimpan di dalam misil iskandarnya sebelum menarik mundur sang ksatria kecil dari medan tempur nya yang panas, kencang, dan banjir di sana sini, luluh lantak dihantam gelombang – gelombang penuh kenikmatan....

Dengan hati – hati dibaringkannya tubuh indah sang wanita yang masih panas bergetar dan berkedut – kedut di atas matras yang empuk.

Selangkangan Sarah yang basah membanjir masih terus muncrat menyemprotkan lahar putih bercampur nektar cinta sang wanita yang panas tumpah kesana kemari memuat becek semuanya.

Sang lelaki duduk berjongkok sambil memperhatikan setiap jengkal tubuh sang wanita yang begitu indah bagaikan harta karun dunia.

Ditungguinya dengan sabar hingga tubuh bugil sang wanita yang begitu sexy itu perlahan mulai mereda dan berhenti bergetar berkedut – kedut dalam kenikmatan.

Ketika dilihatnya sang wanita perlahan membuka pelupuk matanya yang masih bergetar sambil menatap langit – langit dengan tatapan mata yang kosong, sang lelaki dengan nakal mendekati wajah Sarah yang cantik jelita dan berbisik pelan penuh kelembutan di telinganya yang masih merona merah bersama dengan seluruh wajahnya.

Wiradhi mencoba membawa kembali kesadaran Sarah kepada kenyataan dan berniat untuk sedikit menggodanya.

Dia tahu betul, saat ini adalah saat – saat krusial dimana alam bawah sadar Sarah sedang aktif – aktifnya dimana sang wanita sedang mengalami trance.

Setiap bisikan yang dia hembuskan ke telinganya akan menjadi sugesti yang kuat yang akan tertanam jauh di dalam alam bawah sadar sang wanita.

"Oh, Sarah... Sarah.... Lihatlah dirimu sekarang ini... Begitu cabul dan nakal.... Sarah sang murid unggulan idola seluruh sekolahan saat ini sedang telanjang bulat memamerkan selangkangannya yang terbuka lebar kepada seorang pria....

Nächstes Kapitel