webnovel

Threesome Blowjob, Ronde 3

Setelah puas meminum susu putih kental sang kekasih yang begitu nikmat, Arisa tersenyum menatap penis Ranata yang baru saja keluar dari mulutnya dan masih berdiri tegak dan keras. Namun sebelum dia sempat lanjut untuk menciuminya lagi, Nia keburu diserobot oleh Arisa yang tiba – tiba langsung melahap, mengocok – ngocok dan menghisap penis Ranata sekuat – kuatnya sampai membuat Ranata mendesis dalam kenikmatan. Dengan tangan yang mencengkram kuat kepala Arisa, dengan penuh nafsu dihujamkannya penis yang berada di dalam mulut Arisa sambil menggerakkan kepala Arisa maju dan mundur, naik ke atas dan turun ke bawah sambil dientotnya liang mulut Arisa yang hangat dan basah dengan penuh gairah.

Arisa hampir tersedak karena kaget. Namun, dengan cepat dirinya terbiasa dan mulai menikmati setiap sodokan penis Ranata yang mengaduk – aduk lidah dan mulutnya. Arisa pasrah saja ketika kepalanya dipegang oleh Ranata dan digerakkan secara paksa mengikuti irama sodokan dan tarikan penis sang lelaki yang berada di dalam mulutnya. Namun di tengah – tengah hasrat nafsu yang menggelora, Ranata masih tetap memperhatikan Arisa dan dilepaskannya pegangan tangannya dari kepala Arisa yang beristirahat sejenak untuk mengambil nafasnya yang sudah hampir putus.

Begitu penisnya lepas dari mulut Arisa, Nia yang tidak mau kehilangan kesempatan emas ini dengan sigap langsung menyambar burung sang lelaki dan dilahapnya seluruh bagian batang kejantanannya bulat – bulat hingga tertanam sampai ke dasar tenggorokannya. Dengan tangan yang begitu terampil memainkan kedua buah zakar sang lelaki sambil mengocok – ngocok batang penisnya yang telah basah dan licin karena telah dilumasi oleh air liur Arisa dan dirinya, Nia memberikan oral sex dan blow job kelas profesional kepada Ranata dengan penuh ketelatenan.

"Curang.... Kamu kan sudah minum madu putihnya tadi.... Sekarang giliranku dong...."

Arisa yang cemberut merajuk kepada Nia karena merasa sudah dicurangi. Tapi dengan santainya Nia menjawab sambil melayani garuda di selangkangan Ranata dengan permainan tangannya.

"Akh.... Arisa, Arisa.... Kamu sendiri 'kan, sudah muncrat sampai dua kali.... Aku sendiri belum dapat sekali pun tuh...."

Ranata yang terduduk di atas ranjang begitu menikmati layanan service dari kedua gadis cantik yang bertelanjang bugil mengerubungi selangkangannya sambil berebut silih berganti memberinya blow job dan oral sex. Dengan penuh cinta, dibelainya pipi dan kepala mereka berdua dengan kedua tangannya.

Akhirnya kedua gadis itu pun kembali akur dan mulai bekerja sama mengocok – ngocok buah zakar sang lelaki di kiri dan kanan sambil menjilati batang kejantanannya dengan lidah – lidah mereka dan silih berganti menghisap penisnya secara bergiliran. Arisa meng – handle bagian kiri sementara Nia menangani sebelah kanan. Ranata yang menerima rangsangan ganda dari kedua gadis dengan sensasi berbeda tersebut mulai tak kuasa menahan kenikmatan luar biasa yang diberikan oleh kedua wanita yang sangat dicintainya ini dan penisnya yang sudah membesar di ukuran maksimal dan terasa panas berkedut – kedut di tangan mulut para gadis tersebut dirasakannya telah siap untuk meletus kapan saja.

"Arisa..., Nia..., Aku udah gak kuat nahan lagi.... Bentar lagi mau keluar..."

Arisa yang saat itu sedang asyik menjilat - jilat dan menghisap batang penis sang lelaki di dalam mulutnya dan Nia yang sedang mencicipi kedua buah zakar Ranata dengan nikmatnya pun bergiliran menjawab Ranata.

"Tidak apa, Ran. Ayo keluar... Sempburkan semuanya di dalam mulutku" "Ran...., berikan kami yang banyak ya..."

Mendengar perkataan Nia dan Arisa, Ranata yang sudah berada di ujung tanduk pun akhirnya langsung mengalami klimaks dan muncrat di dalam mulut Arisa. Susu putih kental yang sedari tadi berusaha untuk dibendung oleh dirinya sekuat tenaga pun akhirnya langsung keluar menyembur membanjiri mulut Arisa hingga tertumpah keluar melewati celah – celah bibirnya. Nia yang sedang asyik mengulum kedua buah zakar Ranata yang sedang berada dalam mulutnya sambil mengaduk – aduk benda tersebut dengan lidahnya dengan segera melepaskan kulumannya dan menjilati susu putih sang lelaki yang tertumpah keluar karena tak sanggup ditampung dalam mulut Arisa seorang diri. Setelah setiap tetes madu putih Ranata telah dihisap dan penisnya yang menyusut lepas dari mulut Arisa, kedua sahabat tersebut kemudian saling berpelukan dan berbagi cairan nikmat yang baru saja dikeluarkan oleh lelaki idaman hati mereka.

Nächstes Kapitel