Tanpa sadar tangan Xi Xiaye mengepal erat. Raut wajahnya pun murung. Kemudian tanyanya, "Memangnya tak ada jalan, Dok'? Sebulan dua bulan… Bagaimana bisa?"
"Saya rasa yang bersangkutan juga tahu. Bisa saja dia kembali ke sini, hanya untuk menikmati saat-saat terakhirnya."
Kemudian kata dokter lagi, "Kondisinya memang buruk. Sulit memang untuk bisa bertahan sejauh ini. Karena Anda rekannya, temanilah sesering mungkin. Siapa tahu ada pesan-pesan terakhir, dia di kamar depan itu. Mari, ikut saya."
Mereka pun mengikuti sang dokter ke ruangan itu.
Raut wajah Sis Li terlihat sangat murung sambil melangkah di belakangnya.
Jarak mereka sedikit jauh dari sang dokter hingga mereka mencapai kamar rawat. Baru saja hendak masuk, seorang perawat keluar sambil memegang nampan.
"Dokter Zhang…"
"Bagaimana keadaannya?"
"Kami baru selesai memberikan akupuntur. Masih belum sadar."
Sang dokter pun mengangguk. "Baiklah, silakan lanjut."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com