Huang Ziyao hanya mampu tertegun. Menoleh pada Yue Lingsi, ditanyanya, "Apa ini? Kau menyuruh orang membuntuti Yifeng?"
Tampak kesedihan di wajah Xi Xinyi, menatap Huang Ziyao dengan mata berlinang. "Seseorang mengirimkannya pada kami…'Bu, Yifeng…"
Raut wajah Huang Ziyao pun muram. Menenangkan diri, katanya pada Xi Xinyi, "Masalah ini masih belum jelas, jadi biar kutanyakan sendiri pada Yifeng. Dan untukmu, kakek sangat kecewa padamu terkait skandalmu itu. Kau tahu para tetua di keluarga kami sangat memperhatikan reputasi. Aku sudah berjanji padanya, meyakinkannya untuk merestui Yifeng bersamamu, tapi lihat yang terjadi saat ini?"
Huang Ziyao terlihat tidak puas dan mendesah kecewa. "Xinyi, agar kau tahu, aku selalu memperlakukanmu sudah seperti putriku sendiri, dan bahkan sudah kuanggap kau sebagai menantuku. Aku sampai bersikukuh dengan mereka agar Yifeng bisa bersamamu. Sampai mengambilnya dari kakakmu, Xi Xiaye. Kau sungguh mengecewakanku!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com