webnovel

Kembali Ke Posisi Masing-Masing

Kedua mata Bulan mulai memerah. Memikirkan segala sakit yang telah dideritanya karena Leo dan wanitanya, bahkan tidak berakhir sampai detik ini..segala tuduhan dan fitnahan tak berdasar yang diucapkan Julia sungguh memeras hatinya. Tidak habis pikir bahwa selama ini ternyata segala tindakannya tidaklah cukup untuk mengamankan posisinya, menjauh dari Leo dan Julia..yang artinya adalah menjauhi masalah. Nyatanya selama ini Leo berusaha mendekati nya lagi, dan tanpa sadar dia menjadi magnet permasalahan baru bagi Bulan.

" Leo..apakah keributan waktu itu belum cukup untuk mu? Lihatlah..setiap tindakan egois mu yang berhubungan dengan q akan selalu berakhir seperti ini. Apa aq terlihat bahagia sekarang? Bahkan kekasihmu masih berusaha menyiksaku hingga di titik ini. Apa yang telah aq lakukan pada kalian? Jika hak untuk membenci itu ada, maka aq lah yang berhak untuk membenci kalian berdua karena jelas-jelas kalian lah yang mengkhianati q. Apa salah q, Leo??" Bulan merasakan himpitan udara di sekelilingnya semakin rapat. Sesak..

Leo memandang Bulan dengan tatapan mata penuh rasa bersalah. Dia tidak menyangka segala tindakannya malah menyakiti Bulan lebih jauh lagi.

"Julia, apa saja yang kau katakan pada Rene?" Leo menatap tajam pada Julia.

" Bukan urusan mu. Itu semua usaha q untuk mempertahankan hubungan kita. Seharusnya kau berhenti mendekati nya. Apa kau tidak mengerti?!" Julia menekankan pada kalimat terakhirnya. Dia putus asa karena segala usahanya menjadi salah di mata semua orang, walaupun dia melakukannya demi mempertahankan hubungannya dengan Leo.

"Yaaaa..Leo, apa kau ingin tau sebagian dari percakapan mereka?" Dina yang sudah tidak tahan untuk segera membuka tabir Julia sangat bersemangat saat menemukan kesempatan untuk membeberkannya.

" Siapa kau? Jangan ikut campur dan sok tau di sini!" Julia dengan cepat menyambar Dina tanpa tau dia berhadapan dengan siapa.

Namun detik berikutnya membuatnya shock dan menyesal telah melakukan tindakan gegabah. Sambaran tangan Julia segera ditepis oleh Sonya dan diikuti dengan ayunan tangan yang cukup keras mendarat di pipi Julia. " CUKUP!! Kau pikir Bulan target mu yang lemah karena tidak pernah membalas mu? Kau pikir dia sendirian? Kau pikir dia akan selalu menjadi kelinci buruan mu selamanya? Dengarkan aq baik-baik, dasar wanita penggoda tak tau diri! Bulan diam karena dia memang enggan menanggapi mu. Kau tau apa alasannya? Karena dia tidak tertarik bersaing dengan wanita rendahan seperti kau. Jika Leo mengkhianati Bulan hanya untuk memilih mu, maka itu mencerminkan jati diri Leo yang sebenarnya, berada di kelas mu. Tidak ada kerugian apapun untuk nya. Dan jika sekarang Leo masih mengejar Bulan, itu karena dia menyesali pilihannya. Kau jaga saja lelakimu baik-baik. Tetapi ingat, hukum tabur tuai. Setiap perbuatan pasti ada akibatnya. Tunggu saja hasil dari apa yang kau tabur. Itulah yang akan kau tuai di kemudian hari!" Sonya berkata keras dan tegas. Mengejutkan semua yang ada di sana. Terpaku atas tamparan keras di pipi ditambah lagi tamparan keras dalam setiap ucapan Sonya membuat lidah Julia kaku.

"Kami berdua teman dekat Bulan. Kami tidak terima atas perlakuan mu terhadapnya. Kau menyakitinya, maka terimalah konsekuensinya..kau berhadapan dengan kami!" Sonya menambahkan kalimatnya dengan penegasan tajam di setiap intonasinya.

Dina yang sempat ikut mematung karena keterkejutannya segera mengambil ponsel miliknya untuk memperlihatkan foto Rene dan Julia beberapa hari yang lalu di depan perpustakaan. Sonya pun ikut menunjukkan hasil rekaman percakapan antara Rene dan Julia waktu itu.

Di akhir percakapan..semua berhenti bereaksi. Sudah tidak ada yang perlu diperjelas lagi. Rene bahkan tidak berani menatap Tika&Tiwi yang merasa tak percaya atas apa yang mereka dengar. Rene menggunakan cara busuk untuk menjatuhkan Bulan hanya karena cemburu. Bahkan Darius tidak pernah menanggapinya. Dan hingga saat ini Bulan tidak pernah terlihat mengejar-ngejar Darius. Lalugapa Rene menimpakan segala rasa frustasinya kepada Bulan? Mereka merasa menyesal atas keikutsertaan tanpa sadar mereka dalam rencana Rene dan Julia.

" Bulan..kami berdua tidak tau, ternyata Rene punya niat busuk terhadap mu. Kami sungguh tidak mengerti mengapa dia memilih bekerjasama dengan wanita penggoda itu. Kami minta maaf, Bulan." Terlihat sorot mata penyesalan dari Tika. Dia menggamit lengan Tiwi untuk segera pergi dari situ..menghindari keterlibatan mereka yang sudah semakin jauh.

" Rene..aq tidak menyangka kau akan senekat ini." Tiwi menatap Rene dengan mata kecewanya.

Rene hanya mampu menunduk. Nasi telah menjadi bubur. Semua terbongkar dan dia tidak menemukan celah untuk melarikan diri. Walau sebenarnya dia tidak masuk dalam masalah ini, tetapi akibat kecerobohannya.. akhirnya menyeretnya ke dalam pusaran masalah. Dan sekarang ke dua sahabatnya pun telah ia kecewakan. Sedangkan untuk mencari simpati Darius..dia tidak tau lagi harus mulai dari mana.

Nächstes Kapitel