Ji hoon berfikir sejenak dan berkata
"Ya yang pastinya dia tidak seperti seperti Yu jin"
"Apakah wanita itu lebih cantik dari Yu jin?" tanya Chang min
"Ya tentu saja dia lebih terlihat natural dan Yu jin terlalu banyak menggunakan make up"
"Ya, kau benar"
"Baiklah sekarang waktunya kau untuk kembali bekerja"
"Ayolah Presdir Ryu kau belum mengatakan nama Dokter itu padaku"
"Aku tidak akan memberi tau mu"
"Apalah arti sebuah nama"
"Jika aku memberi tau nama wanita itu padamu, aku yakin kau akan mengganggunya"
"Aku berjanji aku tidak akan mengganggunya"
"Jika waktunya sudah tiba kau akan mengetahuinya"
"Ayolah Ji hoon"
"Tidak kembalilah bekerja atau gajimu akan ku potong"
"Maafkan aku Presdir Ryu aku akan kembali bekerja" kata Chang min meninggalkan ruangan Ji hoon.
Tiba-tiba seseorang kembali mengetuk kembali pintu ruangan Ji hoon
"Bukankah sudah ku katakan padamu untuk kembali bekerja" kata Ji hoon
"Ji hoon Oppa ini aku" kata seorang wanita Ji hoon mengangkat kepalanya dan melihat Yu jin berdiri Yu jin mengenakan sebuah gaun berwarna merah dan gaun itu memperlihatkan bentuk tubuhnya
"Ah... apa yang kau lakukan disini?" tanya Ji hoon acuh tak acuh
"Oppa aku merindukanmu, apakah kau tidak merindukanku"
"Maaf, tapi aku sedang sibuk saat ini jadi aku tidak memiliki waktu untukmu"
"Oppa apakah kau sudah makan siang? jika belum ayo kita makan bersama" kata Yu jin mengabaikan kata-kata Ji hoon
"Aku sudah makan" jawab Ji hoon singkat lalu Ji hoon melirik jam tangannya dan berkata
"Maaf Yu jin aku harus pergi sekarang"
"Tapi Oppa aku baru saja tiba"
"Maaf" kata Ji hoon. Setelah itu Ji hoon meninggalkan Yu jin
"Oppa... " panggil Yu jin dengan kesal.
Saat Ji hoon keluar dari ruangannya, Ji hoon menarik lengan Chang min dan berkata
"Kenapa kau tidak memberiku peringatan"
"Mana aku tau, kalau dia datang begitu aku keluar dari ruangan mu dia sudah berdiri didepan pintu" kata Chang min berbisik
"Sudahlah kita harus pergi sekarang" kata Ji hoon, Chang min mengikuti Ji hoon dari belakang.
*** *** ***
Soo jung baru saja keluar dari ruang operasi wajahnya terlihat letih setelah Soo jung mengganti pakaiannya dia kembali keruangannya
"Bagaimana dengan operasi nya? " tanya Min ji sambil menyerahkan secangkir kopi untuk Soo jung
"Operasinya berjalan lancar dan aku rasa pasien itu akan segera pulih" jawab Soo jung
"Syukurlah kalau begitu" kata Min ji lega Soo jung hanya menganggukkan kepalanya dan menyesap kopinya
"Wajah mu terlihat sangat lelah" kata Min ji
"Benarkah?" tanya Soo jung sambil memegang wajahnya
"Ya sebaiknya kau beristirahat"
"Aku juga inginnya begitu tapi aku harus pergi sekarang" kata Soo jung sambil melirik Jam tangannya
"Kemana kau akan pergi?"
"Aku akan pergi ke sebuah restoran untuk kencan buta" jawab Soo jung asal
"Oh my!!!, benarkah?" tanya Min ji terkejut
"Ya" jawab Soo jung menahan tawanya
"Hey!!! Jung Soo jung aku serius"
"Hahaha tentu saja tidak. aku harus pulang aku sangat lelah"
"Cih... dasar anak ini kau membuat ku terkejut saja" kata Min ji kesal Soo jung hanya tertawa.
*** *** ***
Soo jung baru saja pulang dari rumah sakit sebelum kembali ke Apartemen Soo jung pergi ke supermarket yang berada tidak jauh dari rumah sakit setelah merasa cukup, Soo jung segera pergi untuk membayar barang-barang yang hendak di belinya
"Dokter Jung" sapa seorang pria yang tak lain adalah Ji hoon. Soo jung menoleh ke arahnya dan menganggukkan kepalanya.
"Aih...kenapa aku harus bertemu dengannya" gerutu Soo jung di dalam hati Soo jung
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
"Tidakkah kau bisa melihatnya" kata Soo jung acuh tak acuh.
Ji hoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah Soo jung melakukan transaksi pembayaran Soo jung meninggalkan Ji hoon
"Tunggu" kata Ji hoon menahan Soo jung
"Ada apa?" tanya Soo jung sedikit kesal
"Bisakah kita bicara sebentar?" tanya Ji hoon hati-hati
"Tidak" jawab Soo jung singkat
"Hanya sebentar saja"
"Maaf tuan Ryu aku tidak punya waktu untuk berbicara denganmu" kata Soo jung meninggalkan Ji hoon
"Hei... tunggu dulu" kata Ji hoon mengejar Soo jung
"Ada apa lagi? berhentilah mengganggu ku" kata Soo jung menatap Ji hoon dengan kesal.
"Aku hanya ingin berbicara dengan mu sebentar"
"Aku sudah mengatakannya aku tidak punya waktu untuk berbicara dengan mu"
"Tapi... ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu"
"Mungkin itu penting untuk mu. tapi tidak untuk ku" kata Soo jung.
Soo jung melihat sebuah taksi yang sedang berhenti dan segera masuk kedalam taksi meninggalkan Ji hoon yang masih berdiri menatap kepergian Soo jung
"Wah... wanita ini benar-benar keras kepala" kata Ji hoon sambil tersenyum.
...
Soo jung baru saja tiba di rumah sakit, saat Soo jung melewati meja resepsionis seorang petugas memanggil Soo jung
"Dokter Jung ada sebuah paket untuk mu" kata petugas
"Paket" ulang Soo jung bingung
"Seseorang mengirimkan ini untuk mu" kata petugas itu sambil menyerahkan sebuah kotak kepada Soo jung Soo jung memperhatikan paket itu dengan bingung
"Tapi seingat ku aku tidak ada memesan barang" gumam Soo jung
"Apakah ada nama dan alamat pengirim barang ini"
"Tidak ada Dokter"
"Lalu bagaimana ciri-ciri orang yang mengirimkan barang ini" tanya Soo jung
"Dia seorang pria yang tampan dan dia juga mengenakan stelan jas yang sangat rapi, aku fikir Dia adalah kekasih mu" jawab perawat itu sambil tersenyum tiba-tiba ponsel Soo jung berdering pertanda pesan masuk
(Aku dengar sekotak coklat bisa menghilangkan rasa lelah dan membuat moodmu membaik) baca Soo jung, Soo jung mengerutkan keningnya
"Dasar pria aneh" kata Soo jung smabil berjalan menuju ruangannya
"Dokter Jung paketmu" kata perawat itu mengingatkan Soo jung
"Ambil saja untuk mu, jika kau tidak menginginkannya kau bisa membuangnya" kata Soo jung
"Hem... aku rasa Dokter Jung sedang bertengkar dengan kekasihnya" gumam petugas itu
"Oh ya dan satu lagi pria itu bukan kekasih ku dan jika dia mengirimiku barang atau apapun itu kau harus menolaknya" kata Soo jung setelah itu Soo jung bergegas menuju ruangannya.
Ji hoon memperhatikan Soo jung dari kejauhan dan dia merasa sedikit kesal karena Soo jung tidak menerima hadiahnya
"Wah...gadis ini, aku sudah berusaha untuk berbuat baik padanya tapi dia malah menyianyiakan kebaikan ku. hem... baiklah kita lihat seberapa lama dia akan bertahan" kata Ji hoon sambil mengenakan kaca mata hitamnya dan Ji hoon pergi meninggalkan Rumah sakit.