webnovel

Bersembunyi

Di sisi lain sudut indonesia,,,,,,, Adam menikmati waktunya dengan hanya berdiam diri di sisi bibir pantai sambil menatap langit yang setiap hari nampak sangat cerah.

"Kenapa langit disini sangat sombong, dia selalu memperlihatkan betapa bersinar cerahnya dia di hadapanku, apa dia tidak tahu hatiku sedang benar-benar gelap saat ini???? setidaknya jadilah seperti aku sebentar saja, dan turunkan sedikit air matamu untukku agar kita bisa menangis bersama".

Adam berbicara mengikuti kata hatinya sambil terbaring menikmati cahaya matahari yang membakar tubuhnya.

Benar yang kinan pikirkan, adam hanya membutuhkan waktu untuk dirinya meresapi apa yang telah terjadi selama ini terhadap perjalanan hidupnya.

Dia memutuskan untuk ikut Bus Travel di Bandara saat dia selesai mengantarkan klarissa disana.

Dia ikut berkeliling kemanapun bus travel itu membawanya, dia membayar penuh sewa untuk busnya dan mengantarkan dia untuk berlibur sendiri.

Dia sudah berada di Yogya selama 3 hari, kemudian saat ini sudah 4 hari dia berada di Bali. Dia berencana untuk terus berkeliling bahkan menyebrangi lautan bersama travel itu.

Dia tahu jika membawa mobilnya, ayahnya akan dengan mudah mencarinya dan dia mematikan semua akses komunikasi dengan semua orang.

Selama satu minggu ini yang ada di pikitannya adalah Kinan dan Klarissa.

"Bagaimana bisa aku memikirkan Klarissa???? Apa yang sudah aku lewatkan bersamanya selama satu minggu itu tidak ada yang spesial, lalu kenapa dia terus hinggap di kepalaku???? Aku berlibur untuk melupakan masalah dengan ayah dan juga melupakan semua kenanganku dengan Kinan, tapi kenapa ada hal lain yang mengganjal di hatiku?????".

Saat adam merenungkan kembali masalahnya, dia teringat klarissa lagi dan lagi selama beberapa hari ini.

"Hai,,,,, apa aku bisa duduk di sampingmu???? Seorang wanita cantik, mengenakan baju renang yang super duper seksi, berambut panjang, pirang, yang di biarkan terurai tertiup angin, sehingga menambah kecantikannya terpancar siang itu di hadapan adam".

Adam hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke arah pantai dan membetulkan posisi kacamata hitamnya.

"Apa kamu sendirian???? Kamu pribumi atau sedang berlibur disini????".

Adam tidak memandang ke arah wanita cantik itu saat dia berbicara padanya.

"Kenapa kamu diam saja? apa kamu tidak tertarik padaku???" wanita yang tidak adam kenal itu terus mengajaknya berbicara dengan menanyakan ini dan itu.

"Maaf Nona, tapi aku sudah memiliki seorang Istri yang sedang menungguku di hotel, jadi silahkan pergi dan jangan menggangguku!!!!!" adam dengan tegas mengusir wanita itu dari dekatnya dengan mengatakan bahwa ia memiliki seorang istri yang sedang menunggunya saat itu.

Adam hanya tidak suka seseorang mengganggu waktu liburannya disana dan dengan menggunakan alasan itu semua wanita langsung menjauh darinya.

"Ternyata menjadi seorang suami itu menyenangkan juga, aku bisa membuat semua wanita genit itu pergi hanya dengan mengatakan aku bukan pria lajang lagi, hahahaha,,,, aku semakin rindu pada klarisa, apa yang sedang dia lakukan sekarang??? dia pasti sedang sibuk bekerja dan sambil mengenakan kaca mata kudanya di hadapan laptop setiap waktu,, dia sangat membosankan" Adam terus kembali mengingat tentang klarisa.

Tanpa dia sadari sebenarnya perasaannya sedikit terpengaruh dengan kehadiran klarisa sebagai istrinya. Dia seperti mendapatkan pelarian saat hatinya mulai lelah dengan perasaannya pada Kinan yang sudah tidak mungkin ia capai lagi.

Waktu terus berjalan dan sudah hampir dua minggu, ibu adam sakit dan tidak mau makan sama sekali, akhirnya Pak Gunawan menyerah dan melaporkan soal adam ke pihak berwajib dan meminta agar pihak kepolisian tidak memberikan keterangan apapun jika para media datang mewawancarainya.

Klarisa yang sejak tahu bahwa adam hilang juga tidak berhenti terus mencarinya di sela-sela kesibukkannya.

"Kemana sebenarnya pria itu, kenapa dia betul-betul pengecut dan membuat semua orang cemas seperti ini" Pak Nasution ayahnya klarisa mendengar putrinya yang sedang menggerutu sendiri di ruangannya karena khawatir pada adam.

"Kenapa kamu ikut khawatir soal lelaki itu, dia bahkan bukan lelaki yang bertanggung jawab dan hanya bisa lari dari kenyataan, buang-buang waktumu saja dengan terus mencarinya seperti orang bodoh". Pak Nasution menyindir putrinya karena mengkhawatirkan adam yang tidak berguna menurutnya.

"Apa alasan kamu khawatir padanya??? disaat kamu sendiri bilang bahwa kamu tidak menyukainya???? apa sekarang perasaanmu telah berubah????" Klarissa terkejut ketika ayahnya bisa berpikir sampai sejauh itu tentang perasaannya pada adam.

"Apa yang ayah bicarakan, aku akan pergi menemui seseorang, selamat siang" Klarisa berjalan keluar dari ruangannya dengan wajah sedikit malu-malu di hadapan ayahnya.

"Dia telah banyak berubah hanya dengan pernikahannya yang berusia satu minggu itu, aku harus membuat mereka kembali bersama" Pak Nasution di balik amarah yang ia tunjukan pada klarissa, sebenarnya dia ingin membuat putrinya sadar bahwa perasaannya terhadap adam kini adalah perasaan yang biasa orang miliki dalam hubungan suami dan istri, yang mungkin belum di sadari oleh putrinya itu.

Kepolisian mulai menyebarkan selebaran foto adam ke pos-pos polisi di wilayah Indonesia yang memungkinkan untuk adam datangi.

Sebelum kepolisian mendapatkan informasi soal adam, klarissa terlebih dulu menemukan keberadaan suaminya itu.

Nächstes Kapitel