webnovel

Mengumpulkan Keberanian

Pagi itu kinan memutuskan untuk tetap bekerja, bayu yang seharusnya masih ada di singapur pagi itu akhirnya karena sudah terlanjur berada di jakarta bersama kinan, dia memutuskan untuk pergi ke Bandung saat itu juga..

Namun kinan tidak ingin membolos kerja karena sudah terlalu malu pada rekan-rekan kantornya yang mengetahui rencana pertunangannya bersama bayu.

Dia tidak ingin dianggap lalai pada pekerjaannya karena akan bertunangan dengan seorang CEO perusahaan ternama.

"baiklah jika kamu memutuskan untuk berangkat kerja, aku juga akan ke kantor, dan kita berangkat ke Bandung sore ini, lalu malamnya sekitar jam 2 kita terbang ke Singapur. Aku sudah menyiapkan tiket untuk itu".

Kinan dan bayu berangkat bersama menuju kantor.

Pada siang hari ibu kinan menelpon bayu dan menanyakan kabarnya, Ibu ranti seperti ingin memastikan apa yang dikatakan putrinya beberapa hari lalu padanya, dan bayu langsung mengerti dengan maksud ibu kinan menelponnya.

"bu, sore ini aku akan ke bandung dengan kinan, apa ada sesuatu yang ibu ingin aku bawakan dari sini????".

Bayu seperti biasa menanyakan apa yang di inginkan oleh ibu ranti setiap dalam perjalanan menuju rumahnya.

Ibu selalu memesan makanan atau kadang meminta bayu membelikan beberapa buku resep kue.

"Kamu datang saja dengan kinan, ibu tidak ingin apa-apa kali ini".

Sambungan telpon mati setelah mereka berbicara dan berbasa basi seperti biasanya. Ibu Ranti masih memperlakukan bayu layaknya sahabat kinan seperti sebelumnya.

Sore pun tiba, kinan menunggu bayu yang sedikit terlambat menjemputnya di depan kantor. Kinan telah menelpon bayu sebelumnya.

Saat kinan duduk di halte bis dekat kantornya akhirnya bayu datang, seperti biasa kedatangannya mencuri perhatian banyak orang yang sedang menunggu bis disana.

Tanpa kinan sadari sebenarnya Klarisa yang tidak lain adalah calon istri adam sedang memperhatikannya dari kejauhan.

Klarisa penasaran saat mendengar dari informannya bahwa kinan selalu bersama dengan seorang lelaki kemanapun dia pergi.

Dan hari itu klarisa melihatnya secara langsung, dia terkejut saat mengetahui ternyata lelaki yang di maksud oleh informannya itu adalah Bayu Putra Anggara, lelaki yang tidak lain adalah seniornya dulu di kampus yang populer abis karena kecerdasan dan ketampanannya.

Wajah tampan, cerdas, tajir dan mobil mewah yang selalu ia gunakan untuk datang ke kampus mampu membuat semua wanita ingin menjadi miliknya.

Termasuk klarisa, saat itu juga klarisa seperti menelan pil pahit, dia melihat kenyataan bahwa gadis yang di cintai oleh calon suaminya ternyata juga di dekati oleh lelaki populer yang pernah ia coba dekati saat sama-sama menjadi mahasiswa di Columbia University.

Sampai berlanjut saat bayu akhirnya menjadi alumni, dan klarisa masih menempuh gelar sarjananya di Columbia, mereka pernah di pertemukan tidak sengaja di sebuah pesta dimana ayah bayu dan ayah klarisa menjadi tamu undangannya, klarisa ikut mendampingi ayahnya begitu juga dengan bayu yang mendampingi Mr.Henry di pesta itu.

Usaha klarisa untuk bisa berbincang dengan bayu tidaklah mudah, bayu selalu terlihat sibuk dengan beberapa pelaku bisnis di pesta itu, dan di saat klarisa berada tepat di sampingnya dan berniat menyapanya, bayu seperti telah menyadari keberadaan klarisa yang terus mencoba mendekatinya, segera ia menghindar dengan pura-pura sibuk bersama beberapa orang lain yang juga sedang menikmati pesta.

Bahkan sampai hari ini klarisa belum pernah memiliki kesempatan untuk berbincang dengan putra pemilik PT.Anggara Grand Property itu.

Wajah klarisa langsung berubah menjadi sangat kesal, dia tidak bisa mengerti siapa kinan sebenarnya sampai-sampai lelaki yang di sukai olehnya semua ingin bersamanya,

"bagaimana bisa dia sedekat itu dengan bayu, sampai-sampai dia menjemput gadis itu di halte".

Kemudian mobil kinan dan bayu melaju langsung menuju bandung.

Klarisa yang kesal segera menelpon orang suruhannya untuk mencari tahu soal kabar bayu yang terbaru.

Kinan dan bayu tidak saling bicara di dalam mobil, bayu fokus pada kemudinya dan kinan terus fokus pada daftar yang bayu berikan padanya, draft itu berisi tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh anggota keluarga besar bayu.

Tak terasa mereka telah tiba di depan rumah kinan.

"Apapun yang aku katakan nanti pada ibu, kamu hanya perlu diam sebelum aku meminta pendapatmu".

Bayu sebelum turun dari mobil memperingatkan kinan agar hanya diam, bayu yakin akan bisa menjelaskan semuanya pada ibu dan tidak ingin kinan ikut campur saat dia akan berusaha meyakinkan calon ibu mertuanya.

Kinan hanya mengangguk dan mereka berdua masuk ke dalam rumah.

Telah ada Genta di ruang tengah yang sedang duduk santai sambil memainkan ponselnya, di dapur ada keysa yang sedang sibuk menyiapkan makan malam, tio dan tisya ada di ruang tv sedang asik menonton.

Ibu tidak terlihat di semua ruangan, mata kinan dam bayu terus mencari-cari dimana keberadaan ibu.

"Akhirnya kamu datang juga, mana bayu????".

Genta menyapa kinan saat kemudian dia melihat seorang pria masuk bersama dengan adiknya ke dalam rumah dan segera menanyakan keberadaan bayu.

Kinan tidak menjawab sapaan dan pertanyaan genta, dan langsung berjalan menuju dapur mendekati keysa.

"Ibu mana kak????".

Saat kinan bertanya pada keysa akhirnya ibu turun dari lantai atas, sepertinya ibu baru saja keluar dari kamar kinan karena di lantai atas hanya ada kamar kinan dan satu kamar kosong bekas keysa.

"Ah bu,,,,, aku pikir ibu belum pulang dari toko".

Saat itu bayu terus berdiri di depan pintu, dia masih belum berani untuk menyapa anggota keluarga kinan, karena bahkan Genta tidak mengenalinya.

Itu membuat dirinya serasa jadi orang asing di rumah kinan.

"Ayo kita makan malam dulu, kamu pasti lapar".

Keysa mengajak kinan untuk duduk di meja makan karena ibu turun dari kamar kinan setelah beberapa lama menghabiskan waktunya disana.

"Entah apa yang ibu lakukan di kamarmu, sepulang dari toko sore tadi dia terus masuk ke kamarmu dan baru keluar sekarang, aku menyiapkan semua ini sendiri, ayo semua kita makan dulu sekarang, setelah itu baru kita mulai acara intinya, bayu mana dek??? lalu siapa itu yang kamu bawa kemari, kenapa kamu hanya membiarkannya berdiri disana seperti patung".

Keysa terus berbicara sambil merapihkan meja makan dan bertanya-tanya siapa pria yang kinan bawa ke rumahnya. Tidak lupa dia bahkan menanyakan bayu.

"Hei apa yang sedang kamu lakukan, ayo kemari, apa kamu malu???? bukankah tadi di mobil kepercayaan dirimu sangat tinggi??? giliran sudah disini kamu diam seperti patung???? Bu, kak, sebaiknya kita bicara dulu, kita akan makan setelah itu".

Kinan kemudian menarik tangan bayu dan membawanya duduk di sofa.

Keysa segera meletakkan piring dan berjalan menuju sofa bersama ibunya.

Sebenarnya saat kinan masuk ke dalam rumah, mata keysa dan anggota keluarga lainnya tertuju pada bayu, penampilan bayu hari itu benar-benar beda, dia mengenakan stelan jas yang sangat rapih, tidak mengenakan kaca mata, dan terlihat sangat tampan.

"ayo cepat bicara, atau aku yang akan memulainya".

Setelah semua orang duduk, kinan meminta bayu untuk memulai pembicaraan.

Nächstes Kapitel