webnovel

Datang, dan Pergi

1 Bulan kemudian.....

Pagi hari di rumah kinan,,,

Keributan terjadi saat persiapan untuk keberangkatan Genta ke Malaysia dalam rangka kompetisi Tander programer game terbaru.

"Genta, apa semua yang ibu siapkan di kamarmu semalam sudah kamu masukan ke tas, pastikan tidak ada yang tertinggal, itu semua penting untukmu".

Seperti biasa kecemasan ibu yang berlebihan terhadap genta selalu mengiringi setiap langkah yang diambil oleh anak lelakinya itu.

Kondisi genta yang tidak biasa oenyebab itu semua. Meskipun genta memperlihatkan betapa kuatnya ia kini, tetap saja di mata ibu genta butuh perlindungan khusus.

Bahkan keberangkatannya hari itu hasil dari perdebatan beberapa hari, karena ibu memaksa ingin ikut dan mendampingi putranya yang sekarang berusia 29 tahun itu.

Genta akhirnya berangkat dengan seorang lelaki bernama Aldi yang sebaya dengan Keysa kakaknya genta dan kinan, yang ibu percayakan untuk menjaga putranya. Dia saudara dari teman ibu yang memiliki ketertarikan sama dengan genta di dunia komputer dan game.

Bahkan semua informasi yang ia peroleh soal audisi pertama genta 3 tahun lalu di peroleh dari saudara temannya ibu yang sekarang mendampingi genta ke Malaysia ini.

"Baiklah bu, hentikan kekhawatiranmu ini. Minggu ini ibu bukan hanya akan ditinggalkan olehku, tapi oleh kinan juga. Ibu harus kuat dan kita juga harus saling mendoakan. Aku sudah dewasa dan sekarang saatnya aku bisa berpegang pada diriku sendiri. Do'akan aku bu!!".

Genta menenangkan ibunya dan bersalaman untuk berpamitan pada semua orang. Termasuk Bayu disana yang menghantar genta berangkat ke bandara.

"Ayo kak, sini biar aku yang bawa tas ini, kamu tinggal duduk manis".

Bayu mengambil tas yang ada di pangkuan genta di atas kursi roda dan segera memasukkannya ke dalam mobil.

Genta, Bayu, dan Aldi dan satu orang teman genta yang juga masuk ke dalam tim genta nanti pada saat kompetisi di Malaysia berangkat menuju bandara.

Tersisa kinan, keysa dan ibu di rumah sekarang.

"Kamu jadi berangkat hari Kamis ini de?"

Keysa sambil berjalan ke dalam rumah menanyakan kepastian kinan yang akan berangkat ke Jakarta untuk bekerja di sana.

Kinan mendapatkan tawaran dari job fair saat hari wisuda satu bulan lalu. Seperti banyak acara wisuda yang lain, di acara wisuda kinan sangat banyak perusahaan yang membuka job fair di sana. Karena kinan termasuk mahasiswa lulusan terbaik maka dia dapat beberapa tawaran yang berkaitan dengan jurusannya.

Dan akhirnya setelah melalui beberapa test kinan mendapatkan satu perusahaan yang juga cocok untuknya.

Copywriter di sebuah perusahaan advertising dijakarta menjadi pelabuhan terakhir kinan setelah memilih-milih dari beberapa tawaran yang ada, dan dari 3 tempat yang ia ikuti tesnya, akhirnya lolos 2 perusahaan dan di ambil salah satunya.

Bayu masih berada bersama kinan di bandung, ia belum jelas akan kemana, dia berencana hanya akan mengikuti kemana kinan pergi.

Meski kinan sempat memarahi bayu karena tidak segera mencari pekerjaan, tapi kinan menyerah memaksanya karena bayu bilang bahwa dia sebenarnya orang kaya raya yang tidak terburu-buru mencari pekerjaan.

Karena merasa terlalu putus asa membujuk bayu yang juga tidak berhasil dan berpikir bahwa ia telah membuat temannya menjadi berhalusinasi seperti itu, kinan memutuskan untuk menuruti niat sahabatnya untuk menunggu hasil tesnya dan betangkat bersama ke Jakarta.

"Jadi kak, bayu dan aku akan berangkat hari kamis pagi, teman bayu sudah men#carikan kosan untukku, dan kosan bayu tidak jauh dari tempatku".

kinan memastikan keberangkatannya yang sudah mayang direncakan.

Ibu mendukung keputusan kinan untuk bekerja sesuai dengan minatnya. Kinan menyukai bahasa dan suka menulis meskipun itu hanya untuk koleksi pribadinya saja, setidaknya putrinya berkembang dengan yang ia inginkan saat ini.

Ibu tidak mengkhawatirkan kinan di jakarta karena disana juga ada Bayu, dan bayu bilang bahwa keluarganya juga ada yang tinggal di Jakarta.

"Ingat, kamu harus bisa jaga diri, tinggal dua hari lagi kamu disini jadi kamu harus banyak istirahat, setelah kamu tiba di Jakarta dan bekerja, pasti kesibukan akan menjadi makananmu setiap hari".

Ibu mengingatkan putrinya yang akan pergi sendiri tanpa dia untuk pertama kalinya.

Jam 15.00 waktu Australia.....

Adam sedang bersiap untuk pulang ke Indonesia. Ray yang membantunya untuk menyiapkan semua barang-barang yang akan dibawa pulang ke Indonesia.

"Adam, jangan lupa kamu harus terus menghubungiku, dan sampaikan pesan rinduku untuk Lisa".

Sambil terus memasukkan baju-baju adam ke dalam koper, ray yang terus merindukan sahabatnya Lisa yang sudah pergi ke indonesia tiga minggu lalu.

"Dia sudah tiga minggu di indonesia tapi baru 3 kali meneleponku, bahwa chattku sangat lama di balasnya, apa dia sesibuk itu?, gadis menyebalkan".

Lisa berangkat satu minggu setelah sidang adam di gelar, adam lulus dengan revisi jadi menghambat kepulangannya yang akhirnya adam bisa pulang setelah mengikuti acara wisuda dua minggu setelah sidang dan revisi selesai.

Rencana awalnya adam hanya akan mengikuti sidang dan jika langsung lulus tanpa revisi ia tidak akan mengikuti acara wisuda yang hanya membuang waktu. Itu formalitas saja menurut adam.

Tapi karena waktu penyelesaian revisinya berdekatan dengan waktu wisuda akhirnya dia tidak bisa menghindar karena ibu dan ayahnya datang ke Australi untuk menghadiri acara itu.

"Jika sudah beres ayo kita berangkat sekarang, meskipun pesawat baru akan terbang nanti malam, tidak salahnya kita berangkat sekarang, jadi kita bisa makan dan istirahat di bandara, aku tidak suka di buru-buru".

Adam meminta ray segera menyelesaikan tugasnya dan meminta berangkat ke bandara secepatnya.

Merekapun dengan cepat melaju menuju bandara. Dalam perjalanan adam terpikir ingin membeli sesuatu untuk kinan.

Yang ada di benak adam saat itu adalah menuju Bandung dan langsung bertemu dengan kinan secepatnya. Ia tidak berpikir akan datang ke rumahnya terlebih dahulu untuk bertemu dengan ayah dan ibunya yang sedang menunggunya sejak lama.

Nächstes Kapitel