Winda tersenyum senang melihat Dirga bahagia dengan kehadiran si kecil. Semua rasa sakit yang ia lalui saat proses persalinan sudah terobati dengan senyuman bahagia dua pria yang ada di hadapannya.
Winda memainkan ujung rambut Dirga yang sedang asyik menciumi pipi putranya.
"Sayang, apa aku bisa pulang besok?"
"Kenapa terburu-buru? Kamu istirahat saja dulu, disini juga nyaman. Biar kami yang datang mengunjungimu. Kamu tidak akan kesepian disini." Kata Monika.
"Akan lebih nyaman jika berada di rumah bersama kalian. Lagipula Aku tidak mau merepotkan kalian semua cukup merepotkan bagi kalian untuk setiap hari datang kemari."
"Eh, Apa yang kamu pikirkan? kamu tidak boleh berpikir seperti itu, bunda sama sekali tidak keberatan untuk datang kesini dengan ayah setiap hari.
"Mama Monika dan papa Vian juga tidak keberatan untuk datang kemari. Benarkan, Pa?" Monika minta pembenaran dari suaminya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com