"Vian, bukan maksud aku mau membandingkanmu dengan suamiku, tapi kalian memang jauh berbeda. Aku tidak pernah merasakan nyaman saat bersama dengan suamiku. Hubungan kami terlalu hampa, terlalu tawar tanpa rasa. Tapi Aku merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama denganmu. Aku merasa jiwaku ini hidup kembali. Jujurlah bukankah kamu merasakan hal yang sama?" Sandra mengusap lembut lengan Vian.
"Sandra, jangan seperti ini. Tolong" pinta Vian.
"Vian, tidak perlu setiap hari. Seminggu sekali bertemu denganmu itu sudah cukup. Aku harap kamu mempertimbangkan keinginannku ini. Bukankah Aku tidak pernah meminta apapun darimu?" rengek Sandra.
"Sandra, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa padamu."
"Vian, pikirkan saja dulu. Jangan terburu-buru. Tanganku selalu terbuka lebar saat menyambut kedatanganmu" kata Sandra meyakinkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com