webnovel

Licik vs Licik

//Dddrrrrtt ...//

Si pemilik ponsel hanya melirik ke layar untuk melihat siapa yang menghubunginya, lalu tersenyum sinis tanpa berniat mengangkatnya.

//Dddddrrrrttt ...//

Ponselnya kembali berbunyi, Lusi akhirnya mengangkatnya juga karena penasaran dengan apa yang akan di sampaikan oleh Ari.

"Ada apa?"

"Apa kita masih saling bekerjasama?" tanya Ari memastikan.

"Untuk apa? Bukankah kemarin kau telah mengabaikanku?" jawab Lusi dengan nada sinis.

"Hahahha, apa kau marah dengan hal sepele? Apakah kau wanita lemah sperti itu? Atau kau mulai tertarik padaku?".

"Hei! Jaga bicaramu!" suara Lusi meninggi, harga dirinya sedikit terusik. "Cih! Mana mungkin aku tertarik dengan pria di bawah standar sepertimu" Lusi balas mencela.

"Tenang Nona, tidak perlu meninggikan suara jika tuduhanku itu tidak benar. Jangan merendahkanku, nanti kau bisa benar-benar jatuh cinta padaku".

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel