Puas dengan penyelidikannya, bos besar akhirnya memahami kenapa Song dan Andy memperebutkan dia.
"Sangat di sayangkan dia tidak bisa berbahasa mandarin" pikir bos besar.
Karena atasan nya pulang awal, Ivanka harus kerja lembur sampai malam agar pekerjaan di penerimaan barang tetap berjalan lancar.
Tidak seperti biasanya, sesampai nya di mess dia hanya menyapa teman-teman nya lalu pamit langsung istirahat.
Dia benar-benar merasakan lelah yang luar biasa. Kejadian panjang hari ini membuatnya merasa teramat lelah. Sampai di kamar mess nya dia langsung ke tempat tidurnya tanpa mandi dan berganti pakaian dia langsung tertidur nyenyak seperti bayi. Tanpa menyadari esok ada hal besar yang menunggunya.
Terbangun pada esok harinya, Ivanka merasa siap bertempur kembali. Setelah mandi dia bersiap - siap berangkat kerja.
Dalam perjalanan mengayuh sepedanya dia bertemu Ko Andy. Ada yang berbeda dengan ko Andy. Biasanya Ko Andy akan menggodanya dengan rayuan - rayuan gombalnya. Tapi kali ini ko Andy hanya menatapnya dengan pandangan mata yang sedih.
"Ada apa dengan ko Andy" pikirnya dalam hati.
Lalu tiba di kantor setelah melakukan absen, Ivanka menuju meja kerja nya. Belum sempat pantat nya menduduki kursi kerjanya : "Oon..
sini" panggilan sayang dari ko Andy tertuju pada dirinya.
Lalu seperti anak kucing kecil yang menurut, Ivanka duduk di depan meja Ko Andy. Mereka duduk berhadapan.
Lalu Ko Andy bersuara : "Sebentar Mr Song datang ikut lah dia!"
"Ok!" Jawab Ivanka tanpa ada pikiran apapun.
Dia emang keras kepala tapi saat di jam kerja dia menjadi bawahan penurut yang tanpa protes. Apapun yang Andy perintahkan dia selalu mengerjakan nya dengan serius tanpa banyak tanya, dia akan menunjukan hasil. Itu lah yang membuat Andy menyukainya.
Andy sebenarnya sudah mempunyai rencana mempromosikan Ivanka dari kepala shif menjadi wakil kepala bagian, selama ini dia sengaja mengkosongkan posisi itu untuk Ivanka. Walaupun Ivanka masih menjabat kepala shif tapi kerja an dan tanggung jawab nya sudah setara dengan dirinya.
"Ivanka !"
Mendengar nama nya di panggil, Ivanka dengan cekatan mengambil pena dan agendanya langsung menuju ke Mr Song.
Tanpa banyak bertanya dia mengikuti Mr Song dari belakang. Dia sudah terbiasa bekerja tanpa di eja. Dia akan langsung memahami apa yang harus di kerjakan saat sudah di lokasi.