Sastrawan tua itu telah berubah menjadi abu dan Liu Shisui pun kemudian beberapa kali menundukkan badannya ke arah abu sastrawan tua tersebut, begitu pula dengan Xiao He.
Liu Shisui kemudian mengambil kipas yang tergeletak di antara tumpukan abu itu, dan mengikatkannya di pinggangnya, dan di saat yang sama, ia pun melayangkan pandangannya pada pedang kecil yang berada di langit itu.
Pedang kecil itu pun kembali terbang ke depannya, dengan ujung pedangnya yang sedikit tertunduk, seakan menunjukkan penyesalan dan permintaan maafnya. Namun, tidak ada yang tahu apakah pedang itu merasa bahwa ia tidak melakukan yang terbaik untuk membantu mereka.
Namun, Liu Shisui tidak mengatakan apa - apa, dan ia kemudian memberi tanda agar Xiao He kembali naik ke punggungnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com