Saat angin bertiup dengan lembut, seekor binatang spiritual coklat kecil bergegas mendekat dan menggigit lengan baju Mo Tiange.
Mo Tiange menepuk kepalanya dengan lembut. "Jangan nakal, diamlah sebentar."
Binatang Inferno mengedipkan matanya yang hitam seperti manik, menundukkan kepala, dan duduk dalam diam di sampingnya.
Ia merasa terhibur dengan sikap si binatang yang menyedihkan. Ia hanya bisa kembali menepuknya. "Apa? Apa kau mungkin merasa bahwa ketika kau bersama Zhenji, dia lebih memanjakanmu?"
Binatang Inferno membuat suara cicitan. Tidak jelas apa ia setuju atau tidak dengan apa yang dikatakan Mo Tiange.
Mo Tiange sekali lagi membelai kepalanya sambil menatap air yang mengalir di sungai. Ia menghela napas dan berkata, "Aku bukan tuan yang baik. Aku membiarkanmu berkultivasi sendiri dan membiarkanmu membantuku meramu pil, tetapi aku tidak pernah menemanimu bermain."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com