webnovel

Aku di Sini

Redakteur: Wave Literature

Keributan membanjiri telinganya, dan kulitnya merasakan kehangatan matahari, yang sepertinya sudah lama tidak ia rasakan. Seseorang memegang tangannya dengan erat, dan perasaan itu terus-menerus menjauh sampai akhirnya menghilang. Kelopak mata yang terlalu berat perlahan-lahan bergerak untuk mengungkapkan celah.

"Dokter! Apakah dia baik-baik saja? Apakah pingsan ketika mengunjungi rumah hantu adalah hal yang normal, tetapi tidak ada dari kami yang pingsan selama ini sebelumnya! Mungkinkah dia tidak akan pernah bangun lagi?!" suara yang dikenalnya memasuki otaknya, terdengar seperti seseorang memanggilnya di ujung surga. Kesadarannya perlahan kembali, dan ingatannya kembali memasuki pikirannya.

Aku sedang berkunjung ke rumah hantu. Ya, aku bisa mengingatnya sekarang.

Wang Dan mencoba membuka kedua matanya. Meskipun ia mencoba sebisa mungkin, satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah menarik matanya sedikit terbuka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel