Luo Yunyang menggigit bibirnya. Walaupun Lu Qubing telah mengatakan bahwa tak terlalu banyak penduduk yang tertinggal di empat kota satelit, Luo Yunyang masih bisa melihat potongan mayat manusia akibat ledakan meriam tersebut.
Kematian orang-orang tak berdosa itu merupakan kesalahannya.
Luo Yunyang tidak menyesal membunuh Tuan Besar Yun yang telah merajalela dan bersalah atas kejahatan mengerikan, tetapi apa salah penduduk yang tak berdosa itu?
Semua orang itu telah mati karenanya!
Luo Yunyang tak menganggap dirinya suci, tetapi ia juga bukanlah orang yang berdarah dingin. Ia hanyalah seorang pemuda yang cepat emosi.
Asap dan debu tampak menutupi segalanya, sementara langit terlihat menyala-nyala. Api ini membuat bibir Luo Yunyang terasa kering. Ia benar-benar merasa seperti terbakar.
Bunuh, bunuh, bunuh!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com