Pisau di tangan kasim menggores tubuh Pangeran Ketiga dan menancap ke lantai koridor Chen. Serangannya ini membuat lubang pada lantai. Siapa pun bisa melihat seberapa kuat serangan itu.
Pangeran Ketiga memutar tubuhnya dan berteriak dengan liar. Kakinya menendang-nendang dengan membabi buta. Dia kebetulan menghindari serangan itu sambil mengibas-ngibaskan belati di tangannya yang gemetaran secara acak.
Bagian bawah jubah para kasim teriris hingga terbuka, memperlihatkan dua luka goresan. Wajah para kasim menjadi dingin. Tampaknya mereka tidak mengira bahwa seorang pangeran akan membawa belati tajam bersamanya setiap saat.
Meski dia baru pertama kali memakai belati itu, belati itu tidak merubah apa pun. Meski belati itu tajam, yang memegangnya adalah seorang anak kecil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com