Yan Wen dan putrinya berlutut di atas tanah. Jantung mereka berdebar-debar. Mereka berdua merasa gembira dan juga takut.
Mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat dua kereta yang ditarik oleh naga-naga itu. Salah satunya adalah kereta mewah yang dinaiki oleh Kepala Paviliun Chun Yu Feng dan seorang pria bertubuh gempal yang misterius. Sementara kereta yang satunya lagi membawa Pangeran Kecil Xue Ying, yang terlihat sedang membelai surai halus Serigala Black Stream Cloud-nya.
"Ayah." Yan Yu mentransmisikan pesan pada ayahnya.
"Tenang saja, tenang, status Pangeran Xue Ying sangat tinggi. Karena dia mengatakannya secara terbuka, Kepala Paviliun Chun Yu itu pasti akan menghormatinya." Yan Wen mentransmiskan perkataannya untuk menenangkan putrinya, namun sebenarnya ia tetap merasa resah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com