Xue Ying sudah menduga-duga tentang konsekuensi yang akan ia dapatkan karena membunuh avatar Kepala Istana Fei Huo, namun ia tidak terlalu memikirkannya. Ia lebih memikirkan soal Kuil Kuno.
Di dalam sebuah aula, Leluhur Chong Shi meminta yang lainnya untuk pergi. Ia duduk berhadapan dengan Xue Ying dan menuangkan secangkir anggur untuk Xue Ying, "Tetua Tamu Flying Snow, ada sebuah legenda yang menceritakan soal keberadaan Kuil Kuno, tapi hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Kebetulan, aku mengetahui soal tempat ini."
"Legenda?" Xue Ying menatapnya. Ia menunggu pria itu melanjutkan penjelasannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com