Gu Nianzhi merasakan ancaman terselubung dalam kata-kata Huo Shaoheng, namun kini ia bergeming. Mungkin ia puas akan penampakan perasaan yang langka oleh Huo Shaoheng, sampai ia tak lagi merasa gelisah. Perasaan itu mengalir dengan alami baginya. Gu Nianzhi mendongak menatap Huo Shaoheng sambil tersenyum. "Jadi kita sekarang saling mengancam?"
"Kita juga bisa saling menyakiti dengan senang hati. Kau mau?" Huo Shaoheng melepaskan tangan dari pinggang Gu Nianzhi dan menampar bokong Gu Nianzhi pelan. Meski tidak keras, bokongnya bergetar dan terasa sangat lembut baginya. Sensasinya begitu luar biasa sampai tangannya tetap berada di sana dan enggan pergi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com