Tidak ada satu pun pil yang tertinggal. Gu Xi Jiu mondar-mandir di sekitar Di Fu Yi dan memeriksanya dengan cermat saat dia dengan panik mencari pil itu. Entah bagaimana dia berharap Di Fu Yi telah terbangun, tetapi hatinya akhirnya seakan-akan menciut ke dalam jurang tanpa harapan.
Selama beberapa hari terakhir, Gu Xi Jiu telah menghabiskan begitu banyak waktu dengan patung itu sehingga bisa mengenali setiap titik yang bagus pada sosoknya. Dia bisa segera mengetahui apakah patung itu telah bergerak sedikit pun. Namun, patung itu tampak seolah-olah tidak ada yang berubah. Persis sama seperti sebelumnya. Bahkan sehelai rambutnya pun tidak ada yang salah tempat. Dengan kata lain, ia masih tidak sadarkan diri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com