"Apa yang harus Aku katakan kepada Yang Mulia ?" Kata Amar kepada Arani sambil berjalan menuju istana Nizam.
"Kau katakan saja sejujurnya, Aku pikir Yang Mulia lebih tahu dari kita. Hanya saja Yang Mulia tidak banyak bicara"
"Tahukah Kau Arani, kalau dulu Aku selalu menganggap bahwa Yang Mulia Pangeran Nizam adalah sosok yang mendekati sempurna. Yang Mulia begitu tampan, pintar, kaya dan calon raja. Memiliki banyak wanita di dalam kehidupannya dan memiliki orang tua yang menyayanginya.
Tapi sekarang Aku baru menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini" Kata Amar kepada Arani.
"Tentu saja. Kita tidak akan pernah menjalani kehidupan yang sempurna selamanya. Kalau kau memiliki istri yang cantik bisa jadi dia tidak berakhlak baik. Kalau istrimu cantik dan berakhlak baik bisa jadi dia memiliki tubuh yang penyakitan. Semua akan ada ujian agar kita bersabar dan akan ada kebahagiaan agar kita bersyukur" Kata Arani dengan wajah datar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com