webnovel

Candamu Menggetarkan Hatiku

Balapan masih berlanjut antara Xiao dan Lie Ying. 2 Km lagi mereka akan sampai di titik finish, dengan keahliannya dalam mengendarai Ferrari kesayangannya, Xiao berhasil mendahului Lie Yong di detik-detik terakhir.

Mobil mereka terhenti bersebelahan hanya berselang beberapa detik.

"Kak Lie,  sudah kukatakan sebelumnya. Kakak masih membutuhkan setidaknya 2tahun lagi untuk bisa menang dariku. Pria yang hanya bisa membual seperti Kakak tidak akan bisa mendapatkan apapun. Meski dengan cara licik sekalipun..!" Kata Xiao yang masih di dalam mobil.

Xiao dan Lie Ying keluar dari mobil dan berjalan menuju Restaurant ternama. Xiao telah membooking tempat khusus hanya untuk mereka.

"Lupakan dulu masalah ini Kak. Hari ini aku ingin Kakak mengingat makanan China, aku takut Kakak akan lupa karena telah 8 tahun berada di Ausi".

"Jangan meremehkanku seperti itu Xiao. Bagaimanapun aku pernah tinggal di China dan hidup bersama denganmu".

"Jangan membuatku tertawa Kak. Aku kira orang seperti Kakak sudah lupa dengan hal yang berbau masa lalu".

"Entah itu masa lalu atau masa depan tidak akan mengubah kenyataan kalau kamu adalah adikku..!".

"Dengar..! Aku memanggilmu Kakak bukan berarti kita masih memiliki hubungan. Kakak yang memutuskan untuk pergi, dan saat itu pula hubungan kita telah berakhir..!".

Tidak lama kemudian Pelayan datang membawa menu makanan andalan tanpa menunggu pesanan dari mereka.

"Tuan Xiao, adakah yang ingin Tuan tambahkan dalam menu kali ini?". Tanya pelayan

"Hidangkan makanan Khas China yang kalian miliki untuk Kakak saya".

"Baik Tuan..". Pelayan pergi mengambil pesanan tambahan Xiao.

Terdengar dering telefon dari Ponsel Xiao. Dia tersenyum melihat siapa yang tengah menelfonnya.

📞 "Hallo sayang.. Mengapa sepagi ini kamu sudah menelfonku?".

📞 "Tuan Xiao, Apa-apaan dengan panggilanmu itu. Sudahlah lupakan..! Yang terpenting, sekarang kamu sedang berada dimana? Apakah aku boleh menyusulmu? Aku sangat bosan disini".

📞 " Sayang.. Apakah kamu sangat merindukanku? Baiklah.. Aku akan meminta sopir untuk menjemputmu, tapi ingat.. Suster harus mendampingimu untuk sementara waktu. Saat ini aku sedang berada di Restaurant Gerald. Pakailah Dress yang sudah aku siapkan di lemari, sekalian aku kenalkan dengan seseorang yang penting".

Xiao memutus telefonnya, dia mengabaikan Lie Ying yang memperhatikannya menelfon seseorang.

"Siapa wanita tadi, Apakah dia kekasihmu?".

" Sejak kapan Kakak menjadi begitu perhatian padaku. Mengenai wanita yang tadi, itu tidak ada hubungannya denganmu. Lebih baik kamu lanjutkan saja sarapanmu". Jawab Xiao dingin.

Hubungan yang terlanjur retak tidak mudah untuk  di perbaiki. Kekecewaaan mendalam yang dirasakan Xiao sudah cukup membuatnya memiliki sifat dingin dan acuh terhadap keluarga.

30 menit kemudian,  Hao Nan datang memakai Dress warna Violet ¾  dengan sentuhan bunga di bagian dada menyamping.

"Maaf telah membuatmu menunggu". Kata Hao Nan, dia datang dibantu Suster yang merawatnya.

"Hao Nan, seharusnya kamu pakai kursi roda kalau kamu belum bisa berjalan". Kata Xiao, dia membantu Hao Nan duduk disampingnya. "Sus kamu boleh kembali". Suster pergi meninggalkan Hao Nan bersama Xiao.

"Aku sudah sembuh, Lagi pula aku bosan jika berjalan harus menggunakan kursi roda". Katanya ketus.

"Baiklah.. Sampai kapanpu ln aku tidak bisa memaksamu".

"Xiao, siapa dia?" Tanya Lie Ying yang melihat kedekatan mereka.

"Ohya Hao Nan, dia adalah Lie Ying. Pria yang mungkin akan mengaku sebagai Kakak ku". Kata Xiao memperkenalkan dengan setengah enggan.

"Dia.. Kakakmu?" Kata Hao sedikit tidak percaya. Hao Nan memandangi mereka satu persatu. "Cukup masuk akal, dilihat dari wajah kalian yang sedikit ada kemiripan". Sambung Hao.

Lie Ying diam-diam memperhatikan wanita yang baru dilihatnya itu. Terlihat Lie tertarik dengan perangaian Hao Nan.

"Jangan melihat calon istriku seperti itu..! Aku tahu kamu adalah Play Boy yang senang mempermainkan perasaan wanita. Jangan harap pria sepertimu dapat mengambil hati Hao Nan". Kata Xiao mendahului.

"Tuan Xiao, apa-apaan ucapanmu barusan. Dia itu Kakakmu Lho.. Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu tentangnya".

"Dia memang benar, aku adalah Pria yang senang bermain dengan wanita. Jika kamu sudah bosan dengan adikku, kamu bisa mencariku kapan saja". Lie Ying membenarkan perkataan Xiao.

"Kalian berhentilah berdebat. Aku kesini untuk sarapan bukan ingin mendengar perdebatan kalian".

"Maafkan aku Hao Nan, aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman. Sekarang sebagai permintaan maaf, setelah kita makan aku akan mengantarmu bertemu ChunYi dan Ji Han".

Lie Ying dia merasa seperti angin yang tak terlihat dan tak dihiraukan didepan mereka mulai kesal.

"Xiao, aku akan menunggumu dirumah. Ayah sangat mengkhawatirkanmu sejak kejadian waktu itu. Aku pergi…!"

"Jangan khawatir, aku bukan tahanan yang akan kabur saat sudah terlihat. Aku akan menemui Ayah malam ini".

Lie pergi dari Restaurant dengan mengepalkan tangannya. Lie terlihat geram dengan perlakuan Xiao yang seakan mengabaikan kehadirannya.

Hao Nan meneruskan makannya dengan lahap, dia meminum Ice Caramel dengan wipped cream, dan tanpa Hao Nan sadari creamnya memenuhi mulutnya hingga terlihat belepotan.

"Hao Nan, kalau minum pelan-pelan. Lihatlah mulitmu penuh dengan Cream" kata Xiao dengan senyuman. Dia membersihkan sisa cream di mulut Hao Nan dengan jemarinya. "Pelan-pelan Hao Nan. Tidak akan ada yang akan mengambil minumanmu. Pffft.. Ternyata seorang Hao Nan juga bisa bersikap seperti anak kecil". Kata Xiao tersenyum menahan tawa.

"Perkataanmu tidak lucu sama sekali, jadi.. Berhenti menertawakanku..!" Kata Hao kesal.

"Nona Hao, membuatmu kesal ternyata menyenangkan juga. Kamu berhasil membuatku tertawa pagi ini".

"Sudah kubilang, berhenti menertawakanku Pria aneh..!". Cubit Hao Nan.

"Berani sekali Nona Hao mencubitku. Apa kamu benar-benar ingin aku segera menjadikanmu seorang istri?". Canda Xiao.

Seketika perasaan Hao Nan berdebarm mendengar perkataan Xiao. 'Ada apa dengan perasaanku. Mengapa aku begitu senang mendengar perkataan yang jelas hanya sebuah lelucon belaka. Hao Nan.. Apa kamu sudah tidak waras hingga merasakan perasaaan seperti ini?'. Batin Hao Nan.

Sore Kakak...

kali ini Xiao mengajak Hao Nan makan bareng Lie Ying, bisa gawat ini kalau Lie Ying nantinya jg ngincer Hao Nan. bakal ada perang saudara..

di tunggu Ulasan dan kritik sarannya.

Jangan Lupa Vote Bintangnya yah Kak..

Happy Reading..

Embun_nadacreators' thoughts
Nächstes Kapitel