webnovel

Merasakan Arti Sebuah Keluarga

2jam lamanya Paman Han dan Bibi Shu pergi ke dalam hutan.  Xiao masih setia menunggu Hao Nan di atas ranjang sederhana milik Paman Han.

Tubuh Hao Nan menggigil kedinginan, suhu tubuhnya masih panas. Segera Xiao masuk kebagian dalam rumah Paman mencari sesuatu untuk mengompres Hao Nan. Dia melihat baskon dan selembar kain seperti sapu tangan wanita di dapur, tanpa berfikir itu milik siapa Xiao mengambilnya dan mengisinya dengan air untuk mengompres Hao Nan.

Di saat Xiao kembali dia melihat ada seorang wanita memakai almamater sedang memperhatikan Hao Nan yang terbaring di ranjangnya.

"Maaf.. Aku sedang menumpang berteduh bersama istriku, Kalau boleh tahu Nona ini siapanya Paman Han?". Tanya Xiao dengan senyum ramah.

"Oh.. Aku Han Shurei putri dari orang yang kamu sebut. Kalau boleh tahu nama Kakak siapa?".

Sesaat wanita yang menyebut dirinya Shurei terpana melihat ketampanan dan kelembutan Xiao Hui. Pandangannya pada Xiao membuatnya terdiam beberapa saat.

"Aku Xiao Hui dan ini istriku Hao Nan. Maaf Nona Shurei sepertinya saputangan ini milik Nona, dan aku justru memakainya untuk mengompres istriku".

Perkataan Xiao membuat Shurei terbangun dari lamunannya. Shurei terlihat gelagapan dan canggung berada didepan Xiao  "Eh.. Ah.. Iya tidak apa Kak Xiao. Lagi pula itu hanya sapu tangan, tidak perlu dikhawatirkan. Sekarang bagaimana keadaan istri Kakak?".

"Dia masih demam tinggi. Oh ya Shurei, Apa kamu memiliki ponsel? Kalau ada bolehkah aku pinjam untuk memberitahu keluargaku?. Dan satu lagi, kita sedang di daerah mana yah?".

"Iya Kak, ini ponselnya. Karena desa Yiwu sedikit terpencil maka dari itu sinyal disini lumayan susah dan Kakak harus keluar jika ingin menelfon seseorang". Shurei memberikan ponsel miliknya.

"Terima kasih Shurei. Kakak akan keluar untuk menelfon. Kakak titip istri Kakak yah.."

Didepan rumah dengan hujan yang mulai reda Xiao menelfon sekretaris Jin.

📞 "Jin..! Dengar baik-baik. Saat ini aku berada di desa terpencil Yiwu tidak jauh dari Kota Beijing.  2 hari yang lalu saat aku pergi bersama Hao Nan mobilku di kejar oleh sekelompok orang memakai mobil pick up. Terpaksa aku melompat bersama Hao Nan dari tebing ke dasar sungai.

📞 "Lalu bagaimana kondisi kalian saat ini? Apa sebaiknya aku pergi kesana sekarang juga?". Terdengar suara cemas di ujung telefon.

📞 "Saat  ini keadaanku baik-baik saja, tapi Hao Nan terkena racun bisa ular. Segera panggil dokter terbaik untuk datang kedesa, dan bawakan juga segala kebutuhanku dan Hao Nan, Ingat jangan berlebihan. Sementara waktu aku belum bisa kembali, dan kutitipkan Perusahaan padamu".

📞 "Lalu, Bagaimana dengan orang yang mengikutimu?".

📞 "Kalau soal itu, Lacak keberadaan mereka melalui CCTV yang berada di belakang bamper mobil. Dan Perhatikan siapa saja yang mencurigakan akhir-akhir ini. Untuk saat ini mungkin hanya ini saja. Jaga Perusahaan baik-baik".

Xiao menutup telefonnya, dia kembali kedalam untuk melihat keadaan Hao Nan.

"Terima kasih untuk ponselnya, Silahkan lanjutkan aktifitas Nona Shurei. Biar aku yang disini menemani istriku".

Paman dan Bibi telah kembali dengan membawa beberapa sayuran dan Dedaunan sebagai obat.

"Maaf  jika Nak Xiao lama menunggu. Kami akan segera memasak dan membuat obatnya".

"Tidak perlu repot Bi, saya sudah meminta teman saya untuk membawa dokter kemari. Sebelum dan sesudahnya saya sangat berterima kasih pada keluarga Paman karena telah mengizinkan kami untuk sementara waktu tinggal disini".

"Baiklah Nak, tapi kamu harus mencicipi makanan Bibi. Tunggu Bibi akan masak sebentar". Kata Bi Shu dengan senyum hangat.

Suhu tubuh Hao Nan sedikit menurun, kondisinya sudah mulai stabil. Dari dalam Shurei keluar membawa beberapa pakaian.

"Kakak Xiao, ini ada beberapa pakaian untuk mengganti Pakaian yang Kakak pakai. Maaf jika pakaiannya jelek dan sederhana". Shurei memberikan beberapa kaos untuk Xiao dan baju milik Shurei untuk Hao Nan.

"Terima kasih Shurei, Ini lebih dari cukup. Kakak pasti akan membalas kebaikan kalian suatu hari nanti".

***

Senja telah beranjak dari peraduannya,  waktu begitu cepat berlalu. Sore ini di saat mereka Xiao menemani Keluarga Han makan bersama. Terlihat 3 mobil mewah bertengger di depan rumah Paman Han.

"Maaf Paman Han, itu sepertinya teman saya. Silahkan Paman lanjutkan saja makannya". Xiao Hui keluar dari ruang makan menuju kedepan untuk memastikan siapa yang datang.

Dari dalam mobil keluar Sek.Jin, Dokter yang didatangkan dari kota dan beberapa ajudan dan pelayan yang telah di persiapkan untuk segala sesuatunya.

"Jin, apa kamu sudah menemukan rumah yang bisa aku tinggali sementara waktu?. Untuk saat ini aku benar-benar ingin melihat apa niat mereka sebenarnya. Mungkin dengan aku menghindar sementara waktu, untuk membuat mereka menampakkan batang hidung mereka".

"Aku sudah menemukan perumahan untuk kamu huni. Dan semua perlengkapanmu sudah aku taruh semuanya di sana. Dan ini bingkisan yang kamu minta".

"Kalau begitu aku akan berpamitan dengan pemilik rumah ini. Perintahkan pelayan untuk membereskan rumah itu sekarang! Aku akan segera kesana".

Xiao masuk kedalam untuk berpamitan kepada Paman Han beserta keluarga. Didepan Shurei dan Bibi Shu, Xiao berniat menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

" Paman Han.. Sebelumnya saya sangat berterima kasih karena Paman mengizinkan saya untuk tinggal dan merawat istri saya. Berhubung teman saya sudah datang, kami akan pamit untuk pindah ke sebuah rumah tidak jauh dari sini, Paman, Bibi dan Shurei boleh mampir kerumah kami. Dan ini ada sedikit bingkisan untuk Paman, bibi dan Shurei sebagai rasa terima kasih saya untuk kalian. Terimalah.." Kata Xiao dengan lembut, dia memberikan beberapa bingkisan pada Shurei.

Shurei menerima beberapa bingkisan dari Xiao, ternyata didalamnya terdapat Laptop keluaran terbaru, Beberapa pakaian untuk mereka, dan uang tunai dengan nilai yang tidak sedikit.

Shurei yang melihat tercengang, dia terkejut melihat semua pemberian yang di berikan Xiao pada mereka.

"Kak.. Ini terlalu berlebihan, aku tidak bisa menerimanya". Kata Shurei menolak.

"Shurei, jangan tolak rezeki yang sudah diberikan, Itu adalah rasa terima kasihku untuk kalian. Dibandingkan kebaikan kalian, hadiah kecil seperti itu tidaklah sebanding dengan apa yang Paman dan Bibi berikan untuk kami".

'Keluarga yang hangat, kapan terakhir kali aku merasa seperti ini? Keluarga sederhana namun penuh cinta. Aku pasti akan merindukan kalian Paman, Bibi dan Shurei'. Batin Xiao.

siang Kakak... maaf Yah.. baru up.

di tunggu Ulasan kritik sarannya yah..

janga Lupa Vote dan bintangnya.

Happy Reading..

Embun_nadacreators' thoughts
Nächstes Kapitel