Nian Xiaomu sangat lelah hingga tertidur saat sedang membaca di kamarnya ….
Ia melihat Tan Bengbeng dalam mimpinya.
Tan Bengbeng sedang berdiri di aula keberangkatan bandara yang besar itu sendirian dengan tiket pulang di tangannya. Akan tetapi, ia sedang melihat ke sekeliling dengan wajah yang panik.
Keringat dingin karena ketegangannya membasahi kening wanita itu.
Tan Bengbeng sedikit terkejut ketika melihat Nian Xiaomu. Lalu, ia berlari ke arah Nian Xiaomu. Mencengkeram siku Nian Xiaomu dengan kedua tangannya, Tan Bengbeng menanyakan kepada Nian Xiaomu apakah ia baik-baik saja.
Sebelum Nian Xiaomu sempat menjawab, Tan Bengbeng sudah memeluk erat temannya tersebut dan berkata berulang kali, "Syukurlah kau baik-baik saja, syukurlah kau baik-baik saja …."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com