"Lihat permen ini. Kamu bisa meniup peluitnya untuk membuat suara." Wang Yuexiang melambaikan permen dan menunjukkannya pada Xiaojiao.
Peluit itu membuat suara melengking dan menembus kesunyian. Mainan itu membuat Xiaojiao senang dan dia menyukainya.
Xiaojiao mengulurkan tangannya yang gemuk dan mengambil permen peluit itu dari neneknya. Dia meniupnya terlebih dahulu sebelum memasukkan permen ke dalam mulutnya.
Mereka duduk berdampingan di sofa. Pipi Xiaojiao menggembung dengan permen di dalam mulutnya, dan dia menjuntaikan kakinya dengan gembira.
Su Yue maju dan mengerutkan kening ketika dia melihat makanan ringan dan permen itu. "Bibi, ini sudah larut dan dia tidak bisa makan terlalu banyak."
Wang Yuexiang melambaikan tangannya untuk mengabaikan kekhawatirannya. "Baiklah, aku akan mencatatnya. Nanti aku akan menyuruhnya menyikat giginya. Jangan khawatir."
"Ming Ansheng, mengapa istrimu masih memanggil ibu sebagai Bibi?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com