webnovel

Tampak Menggairahkan Memakai Pakaian Wanita

Redakteur: Wave Literature

"Mmm, tentu. Bagaimanapun, kita harus pergi dulu dari sini, dan memeriksanya." Pada situasi saat ini, kemanapun mereka pergi akan sama saja bagi Feng Jiu.

Karena itulah, mereka langsung pergi ke tujuan mereka, yaitu menuju Kota Rock Forest.

Dua hari kemudian. Kota Rock Forest.

Pakaian Guan Xi Lin yang terkoyak dan compang-camping masih terlumuri darah dan wajahnya yang cukup tampan dipenuhi oleh kotoran dan noda. Ditambah lagi lengannya besar dan berotot, dia benar-benar terlihat seperti orang jahat.

Selain itu, baju putih yang Feng Jiu kenakan sudah berubah warna menjadi abu-abu, wajahnya pun dilumuri oleh jus herbal. Dia tertutupi oleh kotoran dan tanah, tampak tidak berbeda dari pengemis yang kotor.

Mereka berdua berjalan ke dalam Kota Rock Forest, dan secara alami, mereka menarik cukup banyak tatapan yang penuh penghinaan. Bahkan orang-orang yang melewati mereka akan mencoba menghindar dan menjauh, merasa takut untuk melakukan interaksi dengan mereka berdua.

"Suasana dalam kota benar-benar berbeda!' Feng Jiu berseru, dia pun langsung menarik nafas dalam-dalam, membuatnya mencium semua aroma harum dari berbagai makanan yang memenuhi udara.

"Jiu Kecil, kita harus pergi ganti baju dulu. Kalau tidak, penginapan atau tempat manapun tak akan mengijinkan kita masuk." Ucap Guan Xi Lin sambil menarik-narik pakaian compang-camping yang dia kenakan.

"Mmm. Mari kita melihat-lihat apakah ada toko yang menjual pakaian jadi di dekat sini." Feng Jiu berkata sambil melihat sekeliling mereka. Kedua matanya menatap ke tempat yang tak cukup jauh, dan dia langsung menarik Guan Xi Lin untuk berjalan ke sana. "Ada satu toko di sana!"

"Tunggu tunggu tunggu." Guan Xi Lin bergegas menyeret Feng Jiu hingga berhenti, sebelum dia bertanya dengan lembut: "Jiu Kecil, apa kita punya uang? Tanpa uang, bagaimana kita bisa membeli pakaian?"

Feng Jiu hanya memutar bola matanya saat mendengar hal itu, "Kenapa aku tidak punya uang? Jangan khawatir, aku punya kok." Setelah mengatakannya, Feng Jiu menggoyangkan tas kecil yang tergantung di pinggangnya, lalu berkata: "Ayolah! Jangan bilang satu setelan, bahkan sepuluh setelan pun tidak masalah."

Guan Xi Lin tersenyum setelah tahu kalau Feng Jiu memiliki uang, dan mereka berdua berjalan bersama-sama menuju toko pakaian.

"Kakak, kamu pakai yang ini! Yang ini cocok untukmu." Feng Jiu mengambil jubah panjang berwarna hitam dengan kualitas yang cukup bagus, lalu memberikannya pada Guan Xi Li agar segera dicoba.

"Baiklah. Aku akan memakai jubah itu."

Guan Xi Lin tidak keberatan dengan hal itu, dia mengambil pakaian itu dan melangkah lebih jauh untuk mencobanya. Beberapa saat kemudian, dia kembali setelah berganti pakaian, dan melihat Feng Jiu memilih-milih pakaian pria untuk dirinya sendiri, dia pun berkata: "Jiu Kecil, kenapa kamu memilih pakaian laki-laki? Kita sudah sampai di kota dan kamu tidak perlu berdandan seperti lelaki lagi. Pakai gaun saja! Wanita harus memakai gaun agar terlihat lebih cantik!"

Saat Guan Xi Lin masih di rumah bersama keluarganya, semua wanita di sana suka memakai gaun, dan mereka selalu membeli lebih dari sepuluh gaun saat berbelanja. Hal itu membuat Guan Xi Lin berpikir, kalau adik perempuannya juga harus memakai gaun, dan tidak harus membuat dirinya terlihat seperti pengemis kecil.

"Pakaian pria terasa lebih nyaman." Saat Feng Jiu menjawab, dia baru saja akan memberikan pakaian-pakaian pilihannya ke penjaga toko, saat Guan Xi Lin menyeretnya ke tempat pakaian wanita, Pria itu pun memanggil sang penjaga toko: "Kesinilah! Ambilkan aku ini, ini, dan ini. Berikan mereka semua ke adik perempuanku!"

Melihat kelakuan Guan Xi Lin, Feng Jiu jadi kebingungan antara ingin tertawa atau menangis. Tapi, setelah memikirkannya beberapa saat, Feng Jiu pun menyerah. Mereka sekarang sudah di kota, dan dia tak perlu menggunakan pakaian pengemis lagi. Jadi, apa salahnya kembali memakai baju wanita?"

"Bawakan pakaian setelan yang di sana, yang berwarna merah!" tiba-tiba Feng Jiu mengatakannya ke penjaga toko yang berdiri di samping.

"Tentu, tentu." Penjaga toko itu tidak sadar kalau si pengemis kecil ternyata seorang perempuan, tapi dia dengan cepat membawakan Feng Jiu beberapa setelan berwarna merah.

"Apa kamu punya tudung wajah? Berikan aku beberapa tudung wajah berwarna merah." Saat dia memberi instruksi pada sang penjaga toko, dia mengambil beberapa pakaian lagi untuk Guan Xi Lin, sebelum mengeluarkan peraknya dan berkata: "Tagihan."

"Jiu Kecil, kamu tak ingin mengganti pakaianmu?"

Feng Jiu tersenyum dan menjawab: "Kamu ganti saja dengan pakaian yang baru. Pakaianku tidak sobek ataupun compang-camping, hanya kotor saja. Kita nanti akan mencari penginapan, dan aku akan mandi dulu sebelum berganti pakaian. Jika tidak, aku pasti akan merasa tidak nyaman menggunakan pakaian baru itu."

"Hm, benar juga." Guan Xi Lin mengangguk dan mereka segera pergi mencari penginapan.

"Jiu Kecil, kamu mandi saja dulu. Kakakmu ini akan membantumu menjaga pintu." Guan Xi Lin menempatkan dirinya di depan pintu kamar Feng Jiu, berniat untuk berdiri sebagai dewa pintu yang menjaganya di luar kamar.

Feng jiu tak bisa menahan tawanya, saat dia melihat sikap tegas Guan Xi Lin untuk menempatkan diri di depan pintu kamar. "Itu tidak perlu. Tempat ini adalah penginapan. Aku hanya perlu menutup pintu dan kamu tak perlu menjaganya. Kamu juga harus mandi! Aku sudah sangat lapar! Kita akan mencari makanan setelah ini." setelah mengucapkannya, Feng Jiu mendorong Guan Xi Lin menuju kamar sebelah.

Setelah mengetahui kalau Feng Jiu merasa lapar, Guan XI Lin tidak punya pilihan selain menyerah. "Baiklah, ingatlah untuk menutup pintu! Dan aku akan menunggumu di luar setelah aku selesai mandi."

"Mmm." Feng Jiu langsung setuju, dia pun berbalik dan memasuki kamarnya, lalu menutup pintu dengan erat. Hingga akhirnya Feng Jiu melangkah menuju tempat yang sudah terdapat air mandi untuknya.

Mungkin karena itu adalah pertama kalinya Guan Xi Lin menjadi kakak lelaki seseorang, dia benar-benar protektif terhadap Feng Jiu. Apalagi setelah tahu bahwa Feng Jiu adalah perempuan, sifat protektifnya semakin kuat.

Guan Xi Lin bergegas mandi dan cepat-cepat berganti baju. Dia langsung pergi ke luar untuk menjadi pnejaga di luar pintu kamar yang ada di samping kamarnya, yang membuat beberapa tamu penasaran saat melihatnya.

Feng Jiu membutuhkan cukup banyak waktu untuk mandi, dan sekitar satu jam kemudian, pintu kamarnya terbuka dari dalam.

Guan Xi Lin mendengar suara pintu yang terbuka di belakangnya. Ketika dia menatap ke dalam, tanpa sadar kedua matanya terbelalak, dan perasaan terkejut dan tidak percaya terpampang jelas di wajahnya

"Ji... Jiu Kecil?"

"Mmm." Feng Jiu memjawab singkat. Di bawah tudung wajah berwarna merah, kedua ujung bibirnya sedikit terangkat, membentuk senyuman yang merekah.

Walaupun parasnya sudah rusak, tubuh Feng Jiu masih benar-benar menarik. Lekuk tubuhnya yang panjang dan ramping mengisi gaun merah itu dengan sangat baik, seperti matahari terbenam yang cemerlang, begitu indah hingga tak bisa dilihat langsung ke dalamnya.

Tudung merah yang menutupi wajah Feng Jiu terlihat misterius, yang membuat seluruh tubuhnya mengeluarkan kesan misterius, dan membuat orang-orang ingin mencuri pandang ke arahnya, demi melihat keindahan yang tersembunyi di bawahnya. Namun sayang sekali, pandangan mereka tak bisa menembus tudung itu.

Dihiasi dengan setelan pakaian merah, Feng Jiu tampak sangat memikat, serta mempesona. Dan pada saat yang sama, dia juga terlihat liar dan menarik perhatian. Terutama ketika Feng Jiu memancarkan keangkuhan dingin seperti bunga persik merah di musim salju. Sikapnya tidak pemalu dan lembut seperti wanita-wanita berpendidikan, tapi, dia memiliki aura kehormatan yang mulia, seperti aura yang dimiliki para penakluk.

Melihat keindahan dalam balutan warna merah di hadapannya, Guan Xi Lin menjadi terdiam dalam waktu yang lama, hanya bisa berpikir bahwa adik perempuannya itu sangat cantik luar biasa...

Namun, melihat rambut lembut Feng Jiu yang tersampir di punggungnya, hanya dengan ikatan longgar memakai pita sutra merah, dan beberapa ikal rambut menggantung di sisi wajahnya, semakin membuatnya terlihat memikat dan mempesona. Kedua mata yang terlihat di atas tudung itu sedikit menyipit sambil tersenyum, alisnya pun memancarkan kepercayaan diri dan keangkuhan...

"Jiu Kecil... kamu benar-benar cantik sekali. Bahkan peri-peri tidak secantik dirimu. Hehe..."

Guan Xi Lin tersenyum konyol dan ketika memikirkan bahwa gadis yang secantik itu adalah adik perempuannya, tiba-tiba hatinya dipenuhi oleh kesombongan.

"Ayo kita pergi!" ucap Feng Jiu sambil tertawa ringan. Memakai pakaian yang feminin membuatnya dalam suasana hati yang baik saat dia berjalan ke lantai bawah.

"Oh, baiklah!" Guan Xi Lin langsung bergegas menyusul Feng Jiu. Tiba-tiba, seolah Guan Xi Lin baru teringat sesuatu, dia melihat ke sekelilingnya. Dan benar saja, dia melihat seluruh pria di lantai bawah menatap kaget adik perempuannya.

Melihat hal itu, disamping merasa bangga dalam hatinya, Guan Xi Lin diam-diam bersumpah dalam hati, bahwa dia pasti akan menemukan jalan untuk menyingkirkan bekas luka di wajah Jiu Kecil!

Seluruh pria di sana baru kembali tersadar setelah kedua orang itu keluar dari penginapan.

"Cantik sekali... Siapa wanita itu? Sejak kapan wanita secantik itu datang ke kota kita?"

Sementara itu, dalam sebuah restoran di seberang penginapan, Murong Yi Xuan sedang berdiri di samping jendela. Dia melihat sosok berpakaian serba merah lewat, dan kedua matanya tiba-tiba menjadi bingung.

Kenapa punggung orang itu terlihat sangat familiar?

Nächstes Kapitel