Xie Hun mundur dua langkah dengan kaget sambil menatap Yan Ya dengan ngeri. "Kau mau merebut segel ilahi Tuan! Kau cari mati?!"
Yan Ya tertawa. "Kenapa kau gugup sekali? Aku hanya tanya bagaimana bentuknya, bagaimana mungkin kau langsung beranggapan aku mau merebutnya? Siapa yang berani melawan Tuan?"
"Ya, meskipun kau kuat, kau tak akan berani melawan Tuan," timpal Xie Hun. "Namun, menurutku kau tidak perlu dengar tentang Segel Ilahi Titik Utama. Kalau Tuan sampai salah paham, bukan hanya kau, tetapi bahkan Sekte Musik Guna-Guna-mu bisa lenyap!"
Ujung jari Yan Ya bergerak di sepanjang lubang-lubang seruling giok. Ia tidak kecewa mendengar perkataan Xie Hun. Ia hanya melihat ke depan dan berkata, "Kita harus terus bergerak."
Melihat Yan Ya tidak bertanya lebih jauh, Xie Hun berjalan mendekat dan terus bergerak maju bersama mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com