"Diam!" Sebelum Tetua Ketujuh selesai bicara, Ketua Klan Hua menyelanya dengan kasar.
"Ketua Klan?" Tetua Ketujuh tertegun. Nada suara Ketua Klan jauh lebih keras daripada sebelumnya. Ia bertanya-tanya kenapa Ketua Klan Hua tiba-tiba jadi sangat marah.
"Sudah kehormatan bagi kita Putri Muda mau tinggal di kediaman kita. Bagaimana mungkin kita bisa bermaksud tidak masuk akal macam itu pada Putri Muda?" tanya Tetua Agung dengan sungguh-sungguh.
"Namun, …." gumam Tetua Ketujuh. Dalam hati ia merasa sedih karena ditegur.
Klan Hua sudah dihadapkan dengan musuh yang hebat dan tangguh. Apalagi setelah mendengar berita yang Hua Yu bawa pulang, mereka merasa keadaan mereka bahkan jadi lebih parah. Karena Putri Muda sudah tinggal bersama mereka sebelum ini, itu akan membuktikan kalau mereka memang tidak menyembunyikan maksud apa-apa. Dan kalau mereka mampu meyakinkan Sima You Yue untuk membantu mereka, maka Klan Hua tidak akan perlu menghadapi krisis itu lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com