webnovel

Apa yang Terjadi ?

Keesokan harinya Clara sudah berpakaian rapi, dan duduk manis disofa di seberang televisi.

Sesekali dia memainkan handphone yang berada di genggaman nya, sedangkan Mr.K ia tak tahu dimana keberadaannya.

Pasalnya setelah meminta izin pada Clara untuk keluar sebentar, Mr.K belom juga kembali.

Sudah 2 jam berlalu Mr.K belom juga kembali.

"Sebenarnya kemana pria misterius itu, dia tidak ingat apa nanti aku masih ada jadwal" gerutu Clara sambil menghentak hentakkan kakinya.

Rasa bosan kini semakin melanda Clara, dengan berjalan malas, Clara kembali membaringkan tubuhnya di ranjang, dan mengguling gulingkan badannya.

"Aww" ringis Clara.

Clara lupa kalau luka yang ia miliki belom sepenuh nya sembuh.

"Aish .... apakah dia melupakan keberadaanku ? atau memang sengaja meninggalkan ku sendirian ?"

Clara kembali berdecak kesal.

Ia kembali mengambil handphone nya yang berada di nakas meja dekat dengannya.

Clara memperhatikan satu persatu pesan yang masuk ke dalam notifikasi nya.

"Tidak ada"

Clara menghela nafasnya panjang.

...

Jam terus berjalan. Tak ada tanda tanda keberadaan bahwa Mr.K akan pulang.

Clara semakin gelisah dibuatnya.

Jujur Clara tak mengetahui penyebab kegelisahannya itu.

Apa karena khawatir akan jadwalnya yang berantakan akibat ulah Mr.K, atau justru dikarenakan tak adanya kabar Mr.K sama sekali yang sampai ke telinganya.

Dengan kesal Clara mencoba menghubungi managernya .... Johny.

"Hallo"

"Hallo, ada apa ?"

"Bolehkah aku tau jam berapa acara catwalk itu sebenarnya ?"

"Ah itu seharusnya jam 7 malam nanti"

"Oh, baiklah kalau begitu aku tutup"

Clara memutuskan sambungan telefonnya, dan setelah itu mencoba menghubungi Mr.K.

Clara berharap Mr.K akan langsung mengangkat telefonnya dalam satu kali panggilan, namun sayang nya kini hanya angan angan belaka ..... tak ada jawaban dari Mr.K.

Dengan sedikit kesal Clara mencoba menelfonnya kembali. Clara berniat jika Mr.K mengangkat telefonnya ia akan membentaknya karena terus mengabaikan telefonnya.

Sudah berkali kali Clara mencoba, hasilnya tetap sama ...

....nihil.

Mr.K tak juga mengangkat telefon Clara sekalipun.

"Kemana dia ? kemana pria brengsek sok misterius itu ?" ucap Clara dengan diiringi umpatan umpatan kecilnya.

Awalnya rasa kesal Clara sangat meluap luap, namun seiring berjalannya waktu, Clara kini justru berbalik merasa khawatir terhadap Mr.K.

Apakah ia baik baik saja ? Apakah ada sesuatu yang terjadi padanya ?

Itulah kalimat pertanyaan yang terus muncul di dalam otaknya.

Sesekali Clara menggigit kukunya, dan menghela nafas panjang seolah olah ia berusaha menenangkan hatinya, yang kian semakin lama semakin gelisah.

"Aku yakin tadi dia hanya meminta izin padaku sebentar ... bukankah begitu ?" tanya Clara pada dirinya sendiri.

Clara berusaha menepis hal hal negatif yang sekiranya terjadi pada Mr.K.

Oh ayolah Mr.K bukan orang lemah yang harus di khawatir kan bukan?

Namun ada sedikit terbesit di fikiran Clara bagaimana jika hal hal negatif yang tadi ia fikirkan terjadi ?

Tak lama sebuah panggilan telefon masuk ke handphone Clara, dengan cepat Clara mengangkat telefon tersebut.

"Hallo"

"Yak !! kau"

"Clara dengarkan aku baik baik"

Terdengar suara nafas tersengal dari seberang telefon dengan nada rendah.

'Ada apa ini ?'

"Jangan pernah sekalipun meninggalkan kediamanku ...."

Clara mengeryitkan dahinya saat terdengar kalimat menggantung yang Mr.K katakan.

"Jangan turuti perkataan orang lain .... hanya turuti perkataan ku ... aku tak bisa menemuimu untuk sementara waktu ..... akan ada temanku yang nanti menjagamu .... jika temanku datang katakan padanya 'all connected' dia akan tahu maksudku"

"Kenapa kau mengatakan seperti itu ? kau dimana ? kau baik baik saja ?" tanya Clara bingung sekaligus khawatir saat mendengar ucapan Mr.K.

"Turuti saja, Ya ..... semoga" ucap Mr.K dingin yang di akhiri dengan cicitan kecil. "Oh iya ... kau tak usah membukakan pintu untuk siapapun, jika memang temanku yang datang... maka dia yang akan membukakan pintu sendiri" lanjut ucap Mr.K.

"Yak !!! kenapa ka—"

Belom sempat Clara menyelesaikan kalimatnya, telefon sudah terputus secara sepihak oleh Mr.K.

'Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?'

—————

Nächstes Kapitel