webnovel

Menjadi Penurut

Clara masih terjaga di ranjang nya, sudah berkali kali ia memejamkan manik nya mencoba untuk tidur namun tidak bisa, Clara masih memikirkan peringatan Mr.K padanya.

'Kenapa dia tidak memberi tahuku, kan aku clientnya ?.....Apa benar Jackson penyuruhnya....tapi tak mungkin....kalaupun memang ia, pasti ada dalang lain dibelakang nya'

Setelah lama bergelut dengan pemikirannya, akhirnya Clara berhasil memejamkan maniknya, dan masuk ke alam mimpinya.

Berhubung Mr.K merasa khawatir dengan kondisi Clara, Mr.K pun mengecek kamar Clara terlebih dahulu sebelum beristirahat di kamar miliknya.

'Syukurlah gadis itu sudah tertidur' monolog Mr.K dalam benak, yang kemudian menutup pintu kamar Clara kembali dan melangkah menuju kamarnya untuk beristirahat.

...

Sinar matahari sudah masuk ke sela sela jendela kamar Mr.K, untuk itu Mr.K sedikit menggeliatkan badannya sejenak, dan mendudukkan dirinya di atas ranjang nya.

Mr.K segera mengambil handphone nya, dan menelfon Manager dari Clara untuk memastikan mengenai pemunduran jadwal penandatanganan kontrak yang seharusnya di lakukan hari ini.

Mr.K tak ingin Clara dirugikan atas kejadian yang menimpanya.

Setelah berbicara cukup lama dengan Manager Clara Mr.K memutuskan sambungan telefon nya.

Adapun keputusan mengenai pengaturan jadwal ulang penandatangan kontrak dengan brand berhasil dilakukan oleh Johny, tak luput mengenai kejadian Clara dengan terpaksa Mr.K menjelaskan keadaan Clara saat ini, walaupun Mr.K tidak dapat menjelaskan secara rinci kejadiannya kepada Johny.

Mr.K menghirup nafasnya panjang, dan menghela nya dengan satu kali helaan.

Dengan perlahan Mr.K bangkit dari ranjang nya dan melangkahkan kaki nya menuju dapur untuk membuat sarapan.

Mr.K membuat beberapa potongan sandwich dan dua gelas susu hangat untuk dirinya dan juga Clara sarapan pagi ini.

Setelah dirasa selesai membuat sarapan, Mr.K pun berjalan menuju kamar Clara untuk membangunkannya agar sarapan bersamanya.

Tok

Tok

Awalnya tak ada sahutan dari Clara, untuk itu Mr.K mencoba mengetuk pintunya kembali.

Tak lama setelah itu, akhirnya Mr.K mendengar sahutan suara pelan yang terdengar dari dalam kamar.

Terdengar suara langkah yang semakin lama terdengar jelas kearah pintu kamar Clara.

Ceklek

"Iya, ada apa ?" tanya Clara sambil mengucek salah satu kelopak matanya.

Tanpa sadar kedua sudut bibir Mr.K tertarik ke atas memancarkan senyuman diwajahnya.

"A...-ah itu, ayo kita sarapan, aku sudah menyiapkannya untukmu" ucap Mr.K yang kemudian langsung melengos meninggalkan Clara yang masih setia di depan pintu.

...

...

"Aku sudah menghubungi managermu, dan sudah mengatur ulang jadwal penandatanganan... awalnya managermu hanya mengundur 1 hari dari hari ini untuk penandatanganan nya, tapi aku menyanggahnya dan meminta minimal 2 hari pengunduran dari jadwal sebelumnya" ucap Mr.K menjelaskan kepada Clara.

"Lalu ?"

"Mereka (pihak brand) mengizinkan untuk memundurkan jadwal penandatanganan kontrak maksimal 2 hari" ucap Mr.K tegas.

"Mmm, baiklah.... aku akan sembuh dalam 2 hari, kau tenang saja" ucap Clara dengan santainya.

Mr.K hanya menghela nafasnya berat. Bagi Mr.K terkadang Clara terlalu menggampangkan sesuatu hal, dan terlalu berani dalam bertindak tanpa memikirkan resiko nya terlebih dahulu.

"Semoga saja" lirih Mr.K pelan.

"Setelah ini aku akan keluar sebentar, nanti kau akan kutinggal sendiri disini, jika ada hal mendesak kau bisa menghubungiku menggunakan handphone ini" lanjut ucap Mr.K sambil menyerahkan sebuah handphone.

"Aku kan juga punya handphone kenapa kau memberikanku ini ?" tanya Clara bingung sambil memegang handphone yang diberikan Mr.K.

"Tak apa, handphone ini hanya khusus untuk menghubungiku saja, aku tidak memberikan sembarang orang nomer pribadiku, aku tak ingin terlacak" ucap Mr.K dingin.

Setelah lama mencerna, Clara baru memahami maksud dari Mr.K dan menerima handphone tersebut.

"Jangan lupa minun obat mu, dan mengganti perbanmu" ucap Mr.K datar sambil menyeka bibir nya dengan tisu.

Clara hanya menganggukan kepalanya mengiyakan perkataan Mr.K sambil menegukkan susu nya hingga habis.

Mr.K tampak melihat jam yang bertengger di lingkar tangannya.

"Seperti nya aku harus pergi sekarang" ujar Mr.K dingin.

"Hng"

Hanya dengungan yang dibalas oleh Clara tanpa memperhatikan wajah Mr.K sedikit pun.

—————

Nächstes Kapitel