Aku mengaduk bubur ayamku tanpa minat, pikiranku masih terpaku pada pertanyaan sekaligus pernyataan Ben tadi.
"Clara… maukah kamu jadi partner hidupku ?"
Ya, Ben melamarku, aku tahu dia mempunyai perasaan padaku, tapi aku tidak mengira kalau dia akan mengungkapkannya secara tiba-tiba begitu, membuatku tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Baiklah, aku memang sudah pernah menikah sebelumnya, tapi aku tidak ernah menerima lamaran dari mantan suamiku. Suamiku melamarku lewat ayahku, jadi aku tidak tahu bagaimana dia mengatakannya, aku hanya bilang setuju pada ayahku dan tidak lama kemuadian kami menikah, dan belum genap setahun pernikahan, kami bercerai, ah, bukan, tepatnya, dia menceraikanku.
"Kemarin mama yang bilang pengen makan bubur ayam, sekarang malah mama sendiri yang gak makan buburnya, cuma diaduk-aduk buat mainan" ucapan Binar menyadarkanku. Aku menatap buburku yang sudah tidak berbentuk lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com