Dibandingkan menyegel Jian Wushuang dengan menggunakan pukulan ini, akan lebih mudah bagi Li Qiye untuk membunuhnya. Namun, Li Qiye lebih memilih untuk tidak melakukan hal itu karena dia menginginkan orang berbakat yang penuh harga diri dan seganas Jian Wushuang.
Li Qiye melepaskan segel itu dan dengan nada hambar berkata, "Kau telah kalah."
Jian Wushuang tidak bisa menenangkan dirinya bahkan setelah segel itu dihapuskan. Pikirannya seakan telah meninggalkan tubuhnya karena dia terus terdiam untuk waktu yang lama. Kejadian barusan benar-benar terlalu mengejutkan bagi dirinya.
"Apalagi yang ingin kau katakan sekarang?" Tanya Li Qiye sambil tersenyum setelah melihat Jian Wushuang yang tertegun.
Mata Jian Wushuang yang barusan kosong akhirnya mulai kembali terfokus setelah beberapa waktu. Dia menatap ke arah Li Qiye seakan pemuda itu adalah seorang monster, dia belum pernah melihat orang seperti Li Qiye .
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com